Antusias Pelaku Usaha Ikuti Kelas Adsmart-UMKM Naik Kelas di Medan

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 17 Nov 2024 15:00 WIB
Foto: Finta Rahyuni/detikSumut
Jakarta -

Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti 'Kelas Adsmart-UMKM Naik Kelas' di yang digelar di Hotel Ibis Styles Medan. Mereka sangat antusias mengikuti kelas tersebut.

Pantauan detikSumut, Sabtu (16/11/2024) ada puluhan pelaku UMKM yang hadir dalam acara itu. Mereka memiliki usaha mulai dari makanan hingga pakaian.

Acara ini membahas tentang 'mental block' yang kerap dirasakan oleh para UMKM. Selain itu, ada juga pemaparan dari KaDept Adsmart Iqbal Arief Ismail terkait cara beriklan dengan harga yang terjangkau di detikcom, bagi para pelaku UMKM.

Dea, pelaku UMKM di bidang kuliner, mengaku sangat senang dengan adanya acara ini. Apalagi menurutnya, permasalahan 'mental block' ini dirasakan hampir semua UMKM.

"Setelah aku ikuti seminar ini, itu membuat aku paham bahwa aku selama ini adalah memiliki "mental block' tersebut. 'Mental block' ini ternyata kita nggak sadar banyak yang memilikinya," kata Dea saat ditemui detikcom usai acara.

Menurutnya, materi ini sangat dibutuhkan para pelaku UMKM. Dea juga baru sadar bahwa 'mental block' yang dialaminya selama ini cukup menghambatnya dalam

mengembangkan usahanya. Dari kelas ini, Dea akhirnya mengetahui cara untuk mengatasi 'mental block' itu.

"Ini adalah yang benar-benar dibutuhkan banget untuk mereka yang mau menjadi UMKM naik kelas. Karena acara ini kita bisa mengatasinya dan kita juga memiliki motivasi dalam diri untuk bisa naik kelas. Ini sangat bagus banget untuk UMKM. Pondasinya itu adalah mental kita sendiri dan itu sangat kena banget untuk tema kali ini, sangat membantu sekali," pungkasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Rofiw Fitriana. Dia mengaku sudah lima tahun menjalankan bisnis di bidang aksesoris dan suvenir.

Selama lima tahun itu, Rofiw mengaku kerap mengalami 'mental block'. Dia mengaku sangat terbantu dengan acara ini.

"Sangat terbantu sekali, apalagi kita sering mengalami kendala masalah. Selain masalah bisnis juga masalah kehidupan pribadi. Itu menjadi semangat, ilmu, kita praktekkan dan sangat bisa membuat kita lebih maju lagi, terbuka wawasan kita," sebutnya.

"Apalagi yang sering gagal, menghadapi kendala sama konsumen, belum lagi sama supplier," sambungnya.

Seorang enterpreneur yang juga communication coach and professional hypnotgerapist, Qodrisyah Siregar membagikan tips mengatasi 'mental block' untuk para pegiat UMKM. Awalnya Qodrisyah menyampaikan bahwa 'mental block' adalah suatu hambatan mental atau psikologis yang menghalangi seseorang untuk berpikir jernih, mengambil keputusan atau mengambil tindakan tertentu.

Dalam dunia bisnis 'mental block' ini membuat para UMKM takut atau ragu untuk mengembangkan usahanya.

"Potensi sudah ada, tapi kadang terhambat gara-gara pola pikir. Hambatannya beneran ada nggak? belum tentu,hambatannya kadang hanya ada di pikiran kita. Ternyata setelah dicoba, cuman gitu doang, kita mikir bakalan ribet dan lain-lain, tapi ternyata enggak seperti yang dibayangkan. Nah itu yang menghambat kita disebut mental block," kata Qodrisyah.

Biasanya, kata Qodrisyah, pelaku UMKM yang merasakan 'mental block' ini cenderung tidak percaya diri atau ragu dalam mengembangkan usahanya.

"Jadi, sering kali terbelenggu oleh pikiran kita sendiri, sering kali kita terbatasi oleh pikiran, ah gak mungkin, modal saya kan sedikit, saya kan di kampung mana mungkin bersaing dengan produk kota. Nah sering kali yang nggak mungkin itu, bukan karena nggak mungkin, tapi kita yang membatasi diri kita," jelasnya.

Dia menyampaikan bahwa ada beberapa ciri-ciri orang yang mengalami 'mental block'. Pertama adalah takut gagal. Tipe orang seperti ini, kata Qodrisyah, cenderung tidak mau mencoba hal-hal baru karena takut gagal.

Padahal menurutnya, sebagai seorang pengusaha, kegagalan adalah tantangan. Dengan begitu, pengusaha bisa mencari cara lain yang bisa membuat usahanya berhasil, bukan malah ketakutan.

Kedua, adalah ragu-ragu. Orang yang mengalami keraguan dalam dirinya untuk melakukan suatu hal, sama halnya dalam memulai atau mengembangkan UMKM.

Ketiga, yakni merasa tidak cukup atau merasa tidak bisa. Keempat adalah pesimis dengan pertumbuhan bisnis. Kemudian, Qodrisyah menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami 'mental block'.




(akd/akd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork