Megawati Bicara Kondisi Ekonomi, Mulai Harga Beras hingga Utang Negara

Megawati Bicara Kondisi Ekonomi, Mulai Harga Beras hingga Utang Negara

Ignacio Geordi Oswaldo - detikSumut
Jumat, 23 Agu 2024 06:00 WIB
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam Mukernas Perindo di Inews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Foto: (Dok. PDIP)
Jakarta -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara tentang kondisi ekonomi di Indonesia saat ini. Dia bahkan secara spesifik bertanya tentang jumlah utang negara dan harga beras yang kian mahal.

Sejak menjabat sebagai Presiden ke-V RI, dia menyebut ada beberapa daerah yang memaksa melakukan pemekaran wilayah. Padahal di daerah itu tak memiliki potensi ekonomi yang baik sehingga tidak memiliki kemandirian secara ekonomi.

Menurut Mega kondisi ini tentu akan sangat memberatkan warga yang tinggal di kawasan baru tersebut. Setelahnya baru ia menyoroti kondisi ekonomi nasional secara luas, yang kemudian ia bertanya kepada para kader yang hadir dalam pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan terkait jumlah pendapatan dan utang negara saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa yang apa tuh namanya, kalau keuangan tuh, sarjana ekonomi ini, ada nggak di sini angkat tangan? Coba dong kamu hitung yang namanya pendapatan negara tuh sekarang itu berapa sih? Terus utang kita tuh berapa sih?" katanya dikutip detikFinance, Kamis (22/8/2024).

Kepada calon kepala daerah yang diusung PDIP, Megawati berpesan untuk melihat kondisi ekonomi di wilayah pencalonannya masing-masing. Kemudian ia mencontohkan kondisi di Garut, Jawa Barat, banyak pabrik yang gulung tikar.

ADVERTISEMENT

"Di daerah, Garut, mana Jawa Barat? kamu pergi dah sana, tanyain. Tanya deh sana keliling-keliling yang tempat itu pabrik-pabrik sarung," tutur dia.

Informasi yang diterima Megawati bahwa banyak pabrik yang tutup alias gulung tikar. "Itu saya dengar sekarang mulai banyak yang tutup loh. Itu betul apa nggak?" tanya Megawati sembari dijawab "betul" oleh salah satu kader yang hadir.

"Betul toh. Jadi kan saya nggak bohong. Terus berarti (terjadi) PHK, berarti PHK-nya berapa? Makanya lho jangan mikir mau enak wae (jadi pemimpin daerah), ini saya ngomong benar lho sebagai warga Indonesia yang tahu banyak. Terus mau diapain coba?" sambungnya.

Megawati kemudian mulai menyoroti harga pangan saat ini yang menurutnya saat ini sudah tidak murah lagi. Dengan banyaknya kasus PHK seperti yang ia contohkan tadi, tentu menurutnya kondisi ini tidak baik bagi masyarakat.

"Terus ibu coba harga beras sekarang berapa? (Rp 13 ribu) per liter? (per kilogram) yang premium atau yang apa? (yang premium Rp 14-15 ribu)," tanya Megawati sembari dijawab oleh salah seorang kader yang lain.

"Sekarang coba hayo, sudah PHK, beras sudah begitu, ini nggak main lho, saya tuh ngitung lho, saya ibu rumah tangga jadi saya juga lihat ke dapur ku," tambahnya.




(astj/astj)


Hide Ads