Impor Bahan Bakar Mineral ke Sumut Capai Rp 1,57 Triliun

Impor Bahan Bakar Mineral ke Sumut Capai Rp 1,57 Triliun

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 22 Jul 2024 22:45 WIB
Ilustrasi untuk impor atau ekspor.
Foto: Andy Li/Unsplash
Medan -

Bahan Bakar Mineral masih mendominasi nilai impor tertinggi ke Sumatera Utara. Tercatat, nilai impor per Mei 2024 sebesar US$ 97,18 juta atau senilai Rp 1,57 triliun.

"Peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 20,35 persen," ungkap Statistisi Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Misfaruddin, Senin (22/7/2024).

BPS Sumut mencatat bahwa ada kenaikan volume pada periode April dari US$ 91,2 juta atau Rp 1,48 triliun naik 19,41% menjadi " Ada kenaikan, per Mei 2024 sebesar US$ 97,18 juta atau senilai Rp 1,57 triliun," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, Singapura menjadi negara dengan pengirim bahan bakar mineral ke Sumut sebanyak 77.412 ton dengan senilai US$ 66,2 juta atau senilai Rp 1,07 triliun per Mei 2024.

Namun begitu, impor bahan bakar mineral asal Singapura ke Sumut terus mengalami penurunan dari sebelumnya per April 2024 sebesar 86.701 ton dan sempat tembus ke angka 100 ribu ton per Maret 2024.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, impor bahan bakar mineral asal Malaysia ke Sumut sebesar 35.755 ton atau sebesar US$ 29,2 juta atau senilai Rp 473,7 miliar.

Seperti diketahui, impor bahan bakar mineral ke Sumut berupa batu bara, minyak bumi, dan gas alam.

Selain bahan bakar mineral, komoditi mesin-mesin/pesawat mekanik juga mengalami kenaikan per April sebesar US$32,6 juta atau senilai Rp 528,8 miliar menjadi US$ 52 juta atau senilai Rp 843,5 miliar.

Namun, impor komoditi gandum-ganduman mengalami penurunan per Mei menjadi US$ 23 juta atau senilai Rp 373 miliar dari sebelumnya US$ 49,7 juta atau senilai Rp 806 miliar per April 2024.




(astj/astj)


Hide Ads