Omzet Pelaku UMKM di Medan Turun 50% gegara Pemadaman Listrik

Omzet Pelaku UMKM di Medan Turun 50% gegara Pemadaman Listrik

Cory Patricia Siahaan - detikSumut
Kamis, 06 Jun 2024 15:45 WIB
Rahayu Ningsih, penjual jus di kawasan Medan Johor. (Cory Patricia Siahaan/detikcom)
Foto: Rahayu Ningsih, penjual jus di kawasan Medan Johor. (Cory Patricia Siahaan/detikcom)
Medan -

Pelaku UMKM di Kota Medan mengeluh dengan pemadaman listrik yang terjadi dua hari terakhir. Sebab, pemadaman listrik membuat omzet mereka turun drastis.

Rahayu Ningsih, seorang penjual jus, merasakan dampak negatif dari pemadaman listrik tersebut. Ia mengaku omzet usahanya turun hampir 50% selama dua hari pemadaman listrik berlangsung.

"Terasa kali mati lampu semalam ke usaha saya, setiap ada pembeli yang datang saya tolak karena saya kan pakai listrik untuk ngeblender jus jadi selama mati listrik nggak bisa bikin jus," ujar Rahayu kepada detikSumut, Kamis (6/6/2024)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemadaman listrik terjadi di tempatnya berusaha terjadi berjam-jam. Selama listrik padam dia tidak bisa melayani pembeli.

"Ya omzet turunnya aja hampir separuh, hampir 50% turunnya, karena kan lama mati lampunya, berjam-jam sampai 2 hari juga," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya penjual jus, Evin Ovita, seorang pengusaha laundry, juga sangat terpengaruh oleh pemadaman listrik tersebut.

"Mati lampu kemarin mempengaruhi kali ke usaha kami karena selama mati listrik kemarin, kami nggak bisa beroperasi karena kan usaha kami bergantungnya ke listrik," ujar Evin.

Ia juga menambahkan bahwa omzet usahanya turun sekitar 30% karena tidak dapat melayani pelanggan yang membutuhkan layanan cepat.

"Pastilah ada penurunan omzet karena pengunjung yang mau cepat langsung kami tolak karena mati listrik kemarin. Penurunannya sekitar 30%," ungkap Evin.

Evin khawatir dengan durasi perbaikan listrik yang terlalu lama. Ia mengeluhkan jika perbaikan berlangsung hingga 6 jam atau lebih, apalagi sampai berhari-hari, usahanya akan sangat terpengaruh karena tidak bisa beroperasi sama sekali selama periode tersebut.

"Kalaupun ada perbaikan, janganlah sampai 6 jam, apalagi sampai berhari-hari. Usaha kami jadi tidak bisa beroperasi sama sekali," keluhnya.

Artikel ini ditulis Cory Patricia Siahaan, mahasiswa peserta Program Magang Merdeka di detikcom.




(astj/astj)


Hide Ads