Sumatera Utara (Sumut) mengalami inflasi 0,48 persen per Mei 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat komoditi cabai merah sebagai penyumbang inflasi cukup tinggi.
"Angka 0,48 persen ini termasuk cukup tinggi, kita simak tadi di nasional itu deflasi 0,03 persen, stabilitas harga di bulan Mei ini cukup tinggi dari beberapa kelompok pengeluaran yang ada. Yang tertinggi tentunya ini ada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 1,43 persen dengan andil 0,52 persen. Ini termasuk andil yang tertinggi bulan ini," kata Kepala BPS Sumut Nurul Hassanudin, Senin (3/6/2024).
Dari 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), Kota Medan mengalami inflasi tertinggi mencapai 0,59 persen, Pematangsiantar 0,58 persen, Kabupaten Karo 0,44 persen, Deli Serdang 0,40 persen, Sibolga 0,33 persen, Gunung Sitoli 0,10 persen, Labuhanbatu 0,05 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Padangsidempuan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.
Berdasarkan data BPS Sumut, komoditi yang menyumbang inflasi per Mei secara bulanan, ada cabai merah 0,37 persen, bawang merah 0,23 persen, daging ayam ras 0,08 persen, tomat 0,06 persen, dan sawi hijau 0,03 persen.
"Cabai merah ini memang menyumbang inflasi cukup tinggi dengan kenaikan harga sampai 36 persen. Dari 8 kota Indeks Harga Konsumen semuanya memberikan andil Inflasi dengan yang tertinggi dari Deli Serdang," ujarnya.
Tercatat, harga cabai merah di Deli Serdang menyumbang andil inflasi 0,63 persen, disusul Kota Medan dengan andil 0,33 persen, kemudian ada Kota Sibolga 0,30 persen.
Selain itu, bawang merah juga turut memberikan andil tertinggi di Sumut, di antaranya berada di Kabupaten Karo sebesar 0,57 persen, Kabupaten Labuhan Batu sebesar 0,40 persen, dan Kabupaten Deli Serdang sebesar 0,28 persen.
(dhm/dhm)