Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini bukan kali pertama dilakukan. Sebab, Januari lalu ada 600 pekerja kena PHK dan 200 pekerja lainnya kena PHK pada Juli.
CEO Spotify Daniel Ek menyadari dengan adanya hasil positif baru-baru ini, PHK yang diumumkan akan terasa sangat besar bagi banyak orang.
Menurut dia, Spotify telah mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan yang lebih kecil selama tahun 2024 dan 2025. Namun memutuskan bahwa tindakan yang lebih drastis diperlukan untuk meningkatkan keuangan perusahaan.
"Dari sebagian besar metrik, kami lebih produktif namun kurang efisien. Kami harus melakukan keduanya," kata Ek dilansir detikInet dari BBC, Selasa (5/12/2023).
Meski baru mendapatkan pemasukan yang besar, Ek mengaku Spotify dalam keadaan sulit karena pertumbuhan ekonomi melambat secara dramatis. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
"Saya menyadari hal ini akan berdampak pada sejumlah individu yang telah memberikan kontribusi berharga. Terus terang, banyak orang cerdas, berbakat, dan pekerja keras akan meninggalkan kita," ungkapnya.
Perusahaan akan mulai memberi tahu karyawan yang terkena dampak mulai Senin kemarin. Karyawan akan mendapatkan pesangon, tunjangan hari raya, dan jaminan kesehatan selama lima bulan selama masa pesangon.
Spotify juga akan menawarkan dukungan imigrasi kepada karyawan yang status imigrasinya terkait dengan pekerjaan mereka.
(astj/afb)