Harga tiket pesawat mulai merangkak naik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga sudah mulai terjadi sejak pertengahan November.
"Mulai dari sekitar dua minggu ini (kenaikan) terutama untuk keberangkatan di pertengahan Desember sampai pertengahan Januari dengan kenaikan 30-50 persen," ungkap ungkap Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Sumut Wilson Halim kepada detikSumut, Senin (27/11/2023).
Wilson menyebutkan faktor kenaikan harga tiket lantaran beberapa maskapai belum banyak mengoperasikan pesawat secara maksimal namun permintaan tinggi dari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya untuk maspakai itu belum semua pesawat beroperasi secara maksimal, itu yang selalu dikemukakan pihak maskapai. Ibaratnya demand (permintaan) tinggi tapi tidak dibarengi dengan suplai pesawat yang memadai," ujarnya.
Dikatakannya, rute domestik dan internasional cukup seimbang. Untuk penerbangan domestik, masyarakat cenderung melakukan penerbangan ke Asia Tenggara.
"Kalau domestik yang paling diminati pastinya Jakarta, Yogyakarta dan Bali sementara itu kalau luar negeri itu masih seputar Asia Tenggara itu ada Malaysia, Singapura, dan Thailand, itu seimbang lah peminatnya," tutur Wilson.
Walaupun harga tiket naik, namun saat ini penjualan tiket pesawat dari Sumut sudah naik 20-30 persen.
"Penjualan tiket sudah mulai naik dari dua minggu lalu sekitar 20-30 persen sekarang. Puncaknya nanti mulai awal sampai pertengahan Desember nanti," ucap Wilson.
Sementara itu, berdasarkan pantauan melalui aplikasi tiket perjalanan, harga tiket pesawat Medan-Jakarta untuk bulan Desember rata-rata dipatok seharga Rp 1,4 juta hingga Rp 1,5 juta. Padahal, harga tiket normal sekitar Rp 1,1 hingga Rp 1,2 jutaan per orang.
(nkm/nkm)