"Laporan terakhir ke kita (Disnaker) mereka kekurangan sekitar 5.000-an welder. Sekarang kondisinya yang pasti perusahaan yang tahu. Mereka belum ada laporan terbaru ke kita," kata Kadisnaker Kota Batam, Rudi Syakirti, Selasa (18/7/2023).
Rudi menyebutkan bahwa kekurangan tenaga kerja welder itu dipengaruhi beberapa faktor salah satunya ialah migrasinya para pekerja ke luar daerah. Padahal menurutnya, beberapa tahun lalu Batam termasuk cukup untuk tenaga welder.
"Penyebabnya karena sumber daya manusia kurang, ditambah ada proyek ke luar negeri dan di luar Batam jadi banyak yang keluar dan banyak yang mencari lebih baik. Mencari gaji yang lebih besar. Kita beberapa tahun lalu termasuk cukup untuk tenaga kerja welder. Ada juga yang sudah berumur, beralih profesi," ujarnya.
Pemerintah Kota Batam untuk kekurangan tenaga kerja welder ini sudah melakukan beberapa upaya seperti melatih tenaga kerja welder baru. Namun itu belum bisa untuk memenuhi kebutuhan industri galangan kapal di Batam.
"Kita untuk welder ada pelatihan, pasca pelatihan biasanya langsung direkrut oleh perusahaan. Untuk tenaga yang kita latih juga tidak banyak karena setiap tahun hanya ratusan orang. Karena biaya cukup besar untuk tenaga welder yang bersertifikat," ujarnya.
Selain welder, pekerja untuk operator alat berat juga masih mengalami kekurangan namun tidak seperti welder. Untuk tenaga kerja di bidang lain saat masih terbilang mencukupi seperti di bidang manufaktur dan lainnya.
"Untuk sektor lain untuk migas juga masih kurang. Operator Crane atau alat berat juga masih kurang tapi tidak signifikan, sedangkan untuk manufaktur masih normal," ujarnya.
Rudi menyebutkan Batam masih menjadi tujuan para pencari kerja di wilayah Sumatera. Peningkatan pencari kerja dari luar daerah mulai mengalami peningkatan pasca kelulusan sekolah tingkat SMA dan SMK.
"Pencari kerja belum ada peningkatan signifikan, karena banyak anak sekolah yang masih menunggu Ijazah, kalau sudah ada mereka pasti cari kerja. Batam masih menjadi daerah yang dituju pencari kerja. Karena setiap harinya di Disnaker Batam ada 20-30 orang per hari yang memiliki KTP diluar Batam melakukan pengurusan kartu kuning," ujarnya.
(dpw/dpw)