Duh! Rokok Masih Jadi Hantu Angka Kemiskinan di Sumut

Duh! Rokok Masih Jadi Hantu Angka Kemiskinan di Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 17 Jul 2023 19:00 WIB
rokok
Ilustrasi rokok. (Foto: thinkstock)
Medan -

Angka kemiskinan di Sumut bertengger di angka 8,15% atau sebanyak 1,24 juta jiwa. Namun, konsumsi rokok kretek masih menjadi hantu penyebab masih tingginya angka kemiskinan di daerah ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Maret 2023, garis kemiskinan di Sumut berada di level Rp 3,28 juta per rumah tangga per bulan. Angka ini naik dibanding posisi September 2022 di angka Rp 2,86 juta.

"Ada kenaikan sebesar 14,48 persen untuk garis kemiskinan per rumah tangga dari Rp 2,86 juta menjadi Rp 3,28 juta per bulan," ungkap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, Senin (17/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naiknya garis kemiskinan di Sumut itu tak lepas dari konsumsi rokok masyarakat yang juga tinggi.

Awalnya, Hasanuddin mengungkapkan, garis kemiskinan per kapita di Sumut untuk periode Maret 2023 sebesar RP 602.000 per bulan, naik 1,85 persen dibandingkan September 2022 sebesar Rp 592.000.

ADVERTISEMENT

Sama seperti halnya rumah tangga, garis kemiskinan untuk penduduk per kapita juga naik baik di perkotaan maupun pedesaan.

Untuk wilayah perkotaan, garis kemiskinan per kapita naik dari September 2022 naik sebesar 1,88 persen menjadi Rp 626 ribu untuk penduduk perkotaan per Maret 2023dan untuk penduduk pedesaan naik dari September 2022 sebesar 1,72 persen menjadi Rp 573 ribu per bulan per Maret 2023.

Hasan memaparkan ada beberapa komoditi yang menjadi penyumbang garis kemiskinan, di antaranya ada beras sebesar 20,76 persen untuk perkotaan dan 29,79 persen untuk pedesan.

Kemudian, ada rokok kretek filter yang berada di urutan kedua menjadi penyumbang garis kemiskinan sebesar 12,62 persen untuk perkotaan dan 9,94 persen untuk di pedesaan.

Disamping itu, penyumbang garis kemiskinan bukan kategori makanan berasal dari perumahan dengan andil sebesar 6,12 persen untuk tingkat perkotaan dan 5,69 persen di tingkat pedesaan.




(dpw/dpw)


Hide Ads