Impor Pakaian Bekas Dilarang, Pasar Seken Aviari Batam Sepi

Kepulauan Riau

Impor Pakaian Bekas Dilarang, Pasar Seken Aviari Batam Sepi

Alamudin Hamapu - detikSumut
Sabtu, 15 Jul 2023 22:10 WIB
Suasana pasar Seken Aviari, Batam.
Suasana pasar Seken Aviari, Batam. (Foto: Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

Pasar seken Aviari merupakan salah satu pasar barang bekas terbesar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Barang bekas yang di jual di lokasi tersebut cukup lengkap, mulai dari pakaian bekas, tas, sepatu, kasur hingga barang perabotan rumah tangga.

Pasar seken atau loak di kawasan Komplek Pertokoan Cipta Prima atau yang lebih dikenal Pasar Seken Aviari berada di Kelurahan Buliang, kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Untuk ke lokasi pasar seken atau barang bekas itu bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 25 menit dari pusat kota.

Pasar seken Aviari terbesar di kota Batam itu kini mulai sepi dikunjungi oleh pembeli. Penyebab sepinya pasar seken tersebut karena pedagang mulai kesulitan mendapatkan distribusi pakaian bekas akibat pelarangan impor. Penyebab lainnya juga karena beberapa bukanya lokasi pasar seken baru di sejumlah wilayah Batam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepi. Apalagi semenjak ada aturan larangan impor pakaian bekas. Stok barang juga menipis," kata Hendrik salah satu pedagang pakaian bekas pada Sabtu (15/7/2023).

Ia mengatakan akibat banyaknya tempat penjualan pakaian bekas serta susahnya akses pakaian bekas dari Singapura sehingga beberapa rekannya yang berjualan memilih menutup usahanya.

ADVERTISEMENT

"Ada yang tutup. Tidak hanya kawan yang disini di tempat lainnya juga ada yang menutup usahanya," ujarnya.

Pedagang pakaian bekas itu mengaku saat ini dirinya hanya menjual barang stok yang tersisa. Ia menyebut untuk kelangsungan usahanya itu hanya bisa pasrah.

"Kalau harapan ada kebijakan pemerintah yang bisa membantu kami. Kalau bisa ada keringanan untuk kami pedagang ini," ujarnya

Azis Maulana salah satu pengunjung mengaku sering berkunjung ke pasar tersebut kala memiliki waktu luang. Ia mengatakan kunjungan kali ini mencari baju bola favoritnya.

"Sering kesini buat nyari baju atau celana. Kadang juga nyari sepatu. Tergantung dapatnya apa. Kayak sekarang lagi nyari baku bola," ujarnya.

Azis mengakui bahwa semenjak pelarangan impor pakaian bekas diperketat oleh pemerintah, stok pakaian bekas di pasar tersebut memang berkurang. Ia bahkan beberapa waktu terakhir inu jarang mendapatkan pakaian bekas yang bagus.

"Sekarang agak susah nyari pakaian yang bagus. Kalau kata pedagang mereka susah dapat stok. Enaknya berburu pakaian bekas branded ini harganya yang murah. Mudah-mudahan ada kebijakan baru, untuk ekonomi kaum lemah," ujarnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads