Sempat Error, BSI Sebut Sistem Penebusan BBM Pertamina Kembali Normal

Sempat Error, BSI Sebut Sistem Penebusan BBM Pertamina Kembali Normal

Agus Setyadi - detikSumut
Jumat, 19 Mei 2023 21:47 WIB
Bank Syariah Indonesia
Foto: Shutterstock
Banda Aceh -

Sistem host to host yang biasa dipakai untuk penebusan BBM Pertamina melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami gangguan. Layanan itu kini disebut telah normal dan dapat dipakai lagi pengusaha SPBU dan SPBUN.

"Perhari Senin tanggal 15 Mei layanan host to host sore itu sudah bisa berjalan dengan baik dan sampai hari ini BSI bisa melayani penebusan DO (delivery order) Pertamina secara host to host," kata Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).

Menurutnya, pihak BSI bahkan sempat membuka 16 cabang di seluruh Aceh saat libur Kamis (18/5) kemarin bertujuan untuk melayani penebusan minyak. Dia memastikan layanan penebusan minyak tersebut telah kembali normal sehingga pengusaha SPBU dapat menebus langsung lewat BSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap sistem penebusan BBM tidak terganggu sehingga pengiriman minyak juga tidak terganggu. "Dan harapannya pengusaha juga tidak terganggu transaksinya sehingga kebutuhan energi di Provinsi Aceh bisa berjalan dengan baik," jelasnya.

Menurutnya, proses layanan BSI saat ini menuju 100 persen normal. Pasca gangguan tersebut, BSI fokus untuk memulihkan layanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak.

ADVERTISEMENT

"Sehingga mereka tetap nyaman, dan kami pastikan bahwa dana masyarakat yang ditabung di BSI itu aman," ungkap Wisnu.

Sebelumnya, pemilik SPBU di Aceh mengaku dirugikan akibat layanan transaksi Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan. Mereka tidak dapat menebus BBM dan LPG karena transaksi dilakukan hanya lewat bank tersebut.

"Kalau BSI error sistemnya seperti ini, bisa kosong bahan bakar minyak di seluruh SPBU di Aceh karena kita tidak bisa menarik dan mentransfer uang penebusan BBM di Pertamina melalui BSI," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Aceh, Nahrawi Noerdin dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (9/5).

Nahrawi mengaku dirinya gagal melakukan penebusan pembelian minyak dan elpiji ke Pertamina. Proses penebusan disebut dilakukan lewat sistem host to host namun saat ini hanya ada di BSI.

Sebelum ada BSI, kata Nahrawi, proses penebusan minyak dapat dilakukan di beberapa bank. Dia mengaku kecewa dengan gangguan layanan transaksi BSI sejak Senin (8/5) kemarin.

"Kondisi seperti ini bisa menjadi pelajaran dalam mengambil kebijakan, seharusnya ada bank konvensional lain satu di Aceh yang memiliki sistem host to host, jadi ada solusi saat satu bank error," jelasnya.




(agse/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads