Tips Bagi Investor Saat Hadapi Harga Saham Anjlok

Tips Bagi Investor Saat Hadapi Harga Saham Anjlok

Kartika Sari - detikSumut
Jumat, 24 Mar 2023 14:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Ilustrasi harga saham turun. (Foto: Agung Pambudhy)
Medan -

Bagi detikers yang berinvestasi saham, pasti pernah mengalami situasi pergerakan naik atau turunnya harga saham secara signifikan. Artinya, tak selamanya investasi saham selalu cuan loh, detikers!

Perlu diketahui, faktor yang menyebabkan penurunan harga saham signifikan yaitu pengaruh pasar global yang berdampak kepada saham domestik.

"Salah satu variabel yang dapat menyebabkan penurunan harga saham yang signifikan adalah ketika pasar modal global sedang mengalami koreksi dan berdampak pada penurunan harga di pasar saham domestik," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BEI Medan, Muhammad Pintor Nasution, Jumat (24/3/2023).

Dalam kondisi seperti ini, investor perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil, khususnya hal-hal yang bisa memicu kerugian yang signifikan.

Pertama, investor diminta tidak panik ketika harga saham yang ada dalam portofolio mengalami potential loss atau harga sahamnya lebih rendah ketimbang harga saham saat investor membelinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi jika harga saham terus merosot. Berusahalah untuk tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan bisa memicu pengambilan keputusan yang tergesa-gesa, seperti menjual sekaligus semua saham yang merosot tersebut. Keputusan yang didasarkan pada emosi panik seringkali berbuah kerugian besar," ujar Pintor.

Pintor menyebutkan apabila seorang investor sedang mengalami situasi tersebut, investor dapat mencari alternatif lain dalam memitigasi kerugian lebih besar ke depan.

ADVERTISEMENT

"Investor dapat melakukan evaluasi terkait kondisi keuangan saham perusahaan yang dimiliki. Jika berdasarkan analisis yang dilakukan kondisi keuangan perusahaan masih cenderung optimis, investor dapat mempertimbangkan untuk mempertahankan saham emiten tersebut," ujarnya.

Pada tips kedua, investor bisa memutuskan untuk mengoleksi saham-saham yang sudah tergolong murah atau ketika harga saham tersebut sedang mengalami penurunan.

"Metode investasi ini bisa diaplikasikan diikuti dengan pertimbangan kinerja keuangan dan prospek bisnis perusahaan di masa depan. Dengan demikian, hal ini juga berpotensi membawa harga saham yang sebelumnya turun, kembali naik jika situasi pasar global dan domestik ikut membaik," jelas Pintor.

Di sisi lain, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Saham suatu perusahaan bisa saja turun harganya karena kondisi ekonomi sedang tidak bagus, padahal secara keseluruhan kondisi perusahaannya masih sangat bagus.

"Saham perusahaan yang kondisi keuangannya masih baik inilah yang menjadi sasaran investor. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang sehat, pengelolaan yang kredibel, serta proyeksi yang bagus di masa mendatang, memiliki potensi saham yang menjanjikan. Jika membeli saat harganya sedang turun, investor bisa memperoleh imbal yang lebih besar di masa depan," kata Pintor.

Pada tips ketiga, investor diminta untuk mempersiapkan diri ketika menghadapi kerugian.Dalam berinvestasi saham,investor berpeluang mengalami kerugian ketika menjual saham tersebut.

"Jika memang situasinya tak bisa lagi diselamatkan dan tak ada tanda-tanda bahwa perusahaan akan kembali bangkit dari kondisinya yang terpuruk, memutuskan untuk menjual saham di harga yang rendah bisa menjadi pilihan yang tepat.Keputusan ini dikenal dengan aksi cut loss,untuk menghindari kerugian yang semakin besar jika harga saham terus melorot," ujarnya.

Pintor membeberkan bahwa tanda investor harus melakukan cut loss juga bisa dengan melihat kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki tidak baik, sedangkan kondisi ekonomi relatif stabil begitu pun dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama.

"Menjual saham di harga yang cukup rendah di situasi tersebut bisa menghindarkan investor dari risiko kerugian yang lebih banyak lagi," jelasnya.

Jadi, saat melakukan investasi saham, investor sudah harus siap dengan berbagai hal yang tak terduga. Harga saham bisa naik dan turun tanpa diduga, sehingga hal penting yang harus dilakukan adalah mengikuti strategi yang sudah dipersiapkan dalam menghadapinya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads