Harga ikan air tawar jenis nila dan patin di Pasar Rakyat di Kawasan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi melonjak naik. Kenaikan harga dua jenis ikan air tawar tersebut berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga dua jenis ikan air tawar di Jambi itu sudah hampir satu bulan terakhir. Bahkan melonjaknya harga pakan ikan itu juga berdampak bagi budidaya ikan air tawar di Jambi.
"Pertama naiknya harga ikan nila sama patin ini karena harga pakan mahal. Juga petani budidaya ikan di kerambah maupun kolam juga berkurang makanya naik harganya di pasaran," kata salah seorang pedagang ikan, Eni Patmi, Jumat (10/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini harga ikan nila di tingkat pedagang berkisar Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk ikan patin saat ini tembus Rp 25 ribu per kilogram. Harga ikan patin ini naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 20 ribu per kilogram.
"Ikan nila sekarang 40 (Rp 40 ribu) kalau kami jual, kalau patin Rp 25 ribu," ujar Eni.
Kenaikan harga ini mempengaruhi pembelian warga. Eni menyebut pembelian kedua ikan ini berkurang setelah harga naik.
Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Andi. Bagi Andi, mahalnya harga pakan ikan menjadi penyebab utama mahalnya harga ikan air tawar saat ini
Menurut Andi, harga ikan nila maupun ikan patin diprediksi akan semakin mahal jelang dan saat bulan Ramadhan nanti.
"Bisa jadi jelang puasa makin naik lagi. Karena barang di kerambah itu kosong. Dan juga kerambah kebanyakan sudah dibongkar lantaran mahalnya harga pakan. Mereka takutnya bukan dapat hasil, tapi malah tekor," ujar Andim.
Kenaikan harga ikan air tawar jenis nila dan patin di pasar tradisional ini sangat dikeluhkan oleh para konsumen, terutama kalangan ibu rumah tangga di Kabupaten Muaro Jambi.
"Harapannya ya pemerintah dapat menurunkan harga ikan. Kan tau sendiri perekonomian masyarakat saat ini, lagi kurang baik," kata salah seorang pembeli ikan nila di Pasar Rakyat Jambi Kecil, Sri Maria.
Sri menerangkan, akibat tingginya harga ikan air tawar saat ini, ia terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian.
"Biasanya bisa beli sekilo atau dua kilo, sekarang dikurangi tinggal setengah kilo. Kami berharap pemerintah dapat bijaksana, kasihan masyarakat kecil, ya seperti kami ini, susah kalau mau belanja, ngatur uang nya susah," cetus Sri.
(afb/afb)