Tak Perlu Transit, Kapal dari Belawan Bisa Jalur Langsung ke India

Tak Perlu Transit, Kapal dari Belawan Bisa Jalur Langsung ke India

Tim detikFinance - detikSumut
Senin, 30 Jan 2023 12:29 WIB
Arya Sinulingga
Arya Sinulingga (Shafira Cendra Arini/detikcom)
Medan -

Kapal dari Pelabuhan Belawan yang mengangkut komoditas ekspor ke sejumlah negara nantinya tak perlu lagi mampir ke pelabuhan transit di luar negeri. Kapal pengangkut ini ke depan bakal bisa dikapalkan langsung ke sejumlah negara termasuk India.

"Pelayaran direct call akan menjadi salah satu ikhtiar penting untuk meningkatkan daya saing eksportir, sekaligus menghemat devisa," kata Arya Sinulingga, Stafsus BUMN dilansir dari detikFinance, Senin (30/1/2023).

Saat ini, PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo) bersama konsorsium INA (Indonesia Investment Authority) sedang merancang pengapalan langsung (direct call) dari Pelabuhan Belawan ke sejumlah negara, secara bertahap. Negara yang sedang diincar itu salah satunya adalah India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

India dipilih sebagai salah satu tujuan prioritas karena potensinya yang besar, dan posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang Asia Selatan. Selama ini, nilai dan volume perdagangan antara Indonesia dan India juga terus meningkat.

Data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade) mencatat, nilai perdagangan kedua negara pada 2016 hanya US$ 16,92 miliar. Lima tahun kemudian, pada 2021, nilainya naik hampir 25% menjadi US$ 20,96 miliar. Diperkirakan, jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.

ADVERTISEMENT

Dari India, barang-barang yang banyak didatangkan itu berupa kendaraan bermotor, peralatan telekomunikasi, bahan bakar, daging kerbau, serta pakan ternak.

Sementara, Indonesia banyak mengekspor batu bara (nilainya mencapai US$ 4,3 miliar pada 2021), produk kelapa sawit (US$ 3,4 miliar), besi dan baja (US$ 1 miliar), bahan kimia (US$ 575 juta), serta karet (US$ 331 juta).

Sebagian dari komoditas ekspor ke India ini dikapalkan dari Sumatra, yang dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan, melalui Pelabuhan Belawan (Sumatra Utara), Pelabuhan Perawang (Riau), dan sejumlah pelabuhan milik swasta di sepanjang Sungai Siak, Provinsi Riau.

Sayangnya, selama ini pengangkutan komoditas ekspor tak bisa dikapalkan langsung menuju negara tujuan. Peti kemas dari Riau harus dikirim dulu ke Belawan. Selanjutnya dari Belawan musti mampir dulu ke pelabuhan transit di luar negeri, untuk digabungkan dengan peti kemas lain.

Akibat dari itu, para eksportir musti menanggung biaya sea freight yang mahal dan waktu tempuh lebih lama. Selain itu, negara harus menghabiskan banyak devisa karena sebagian besar jasa pengapalan dibayar dalam mata uang asing.

Untuk itu, Pelabuhan Belawan berpeluang besar memberikan layanan direct call terlebih dengan digandengnya DP World oleh INA sebagai mitra strategis dalam Konsorsium INA, Agustus 2022 lalu. DP World merupakan operator global yang memiliki jaringan dengan shipping line dan 60 pelabuhan internasional yang tersebar di lima benua.

Selain menggandeng mitra global, Belawan bakal dikembangkan melalui optimalisasi infrastruktur, peningkatan kinerja, dan penerapan sistem IT yang terintegrasi. Diharapkan, kinerja bongkar muat Pelabuhan Belawan akan meningkat dan waktu sandar kapal (port stay) dapat berkurang. Dengan demikian, Belawan dapat masuk ke dalam jaringan ekosistem logistik global.




(dhm/astj)


Hide Ads