Ekspor Karet Sumut Anjlok Lagi, Gapkindo: Permintaan Masih Sepi

Ekspor Karet Sumut Anjlok Lagi, Gapkindo: Permintaan Masih Sepi

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 17 Nov 2022 16:30 WIB
Latex sap (rubber) being collected in a plantation forest in Thailand.
Ekspor karet Sumut turun. (Foto: Getty Images/georgeclerk)
Medan -

Kinerja ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) terus melemah dalam beberapa bulan terakhir. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebut, anjloknya ekspor karet itu karena permintaan di pasar internasional masih rendah.

"Ekspor karet Sumut turun 15,3 persen pada Oktober ini menjadi 24.537 ton. Padahal realisasi normal secara bulanan itu sebesar 38-40 ribu ton," ungkap Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut,Edy Irwansyah, Kamis (17/11/2022).

Edy menyebutkan bahwa penurunan ini sudah mulai terjadi pada Agustus 2022. Dijelaskannya, lesunya ekspor karet ini dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi negara tujuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan dipengaruhi karena negara tujuan ekspor alami pelemahan ekonomi, imbasnya permintaan masih sepi. Penyumbang penurunan terbesar adalah Amerika Serikat, turun 37,8 persen dibandingkan September," ujarnya.

Selain itu, faktor yang membuat ekspor karet menjadi lesu yaitu rendahnya harga karet, seperti harga rata-rata karet jenis TSR20 pada Oktober sebesar 1,29 USD per kg FOB Singapura, sedangkan rata-rata pada Januari mencapai 1,8 USD.

ADVERTISEMENT

Adapun lima negara tujuan utama ekspor Sumut pada Oktober 2022 yakni Jepang sebanyak 8,9 ton, Brazil sebanyak 3,1 ton, Amerika Serikat sebanyak 2,1 ton, Turki sebanyak 1,6 ton dan China sebanyak 1,3 ton.

"Posisi Brazil pada tahun ini sejak bulan Juli menempati posisi ke-2 negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara," kata Edy.

Edy berharap pada bulan November ini pengapalan ekspor karet dapat mulai membaik dari ekonomi negara tujuan dan perbaikan harga karet.

"Ekspor untuk pengapalan November diharapkan dapat membaiknya seiring mulai membaiknya harga. Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 16 November sebesar 129,8 sen AS per kg," pungkasnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads