Hiswana Migas Aceh menerima keluhan dari masyarakat yang mengaku membeli LPG 3 kg dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Padahal harga jual elpiji subsidi itu sudah ditetapkan pemerintah.
"Kita banyak dapat laporan masyarakat yang membeli LPG 3 Kg lebih mahal dari harga yang telah ditetapkan," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).
Nahrawi mengatakan, pemerintah di masing-masing daerah telah menetapkan harga jual LPG 3 Kg. Namun masih ditemukan pangkalan yang diduga menjual gas dengan harga di luar peraturan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga jual gas di kios-kios eceran disebut lebih mahal. Di sejumlah lokasi di Banda Aceh, elpiji subsidi tabung melon itu dijual Rp 37 ribu.
"Seharusnya dari pangkalan langsung ke pengguna yaitu masyarakat miskin, tidak boleh dijual di pengecer atau kios-kios. Harganya pun tidak boleh dijual di atas harga HET," jelas Nahrawi.
Dia meminta pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan penyaluran LPG 3 Kg tersebut dari pangkalan. Pemerintah diminta mencabut izin pangkalan nakal.
"Jika memang ada pangkalan nakal, harus diberi tindakan tegas, dengan mencabut izin," pintanya.
(agse/dpw)