Mantan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa pekerja proyek nikel di dalam negeri banyak dari China. Hal itu terlihat banyaknya pekerja asing asal China yang muncul di proyek smelter pengolahan nikel.
Pernyataan lelaki yang akrab disapa JK itu dilontarkan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) 70 Tahun Kalla Group, di Grand Ballroom Kempinski Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022) seperti dilansir dari detikFinance.
JK menyebutkan Indonesia adalah negeri yang kaya nikel namun yang kerja semua China, dari daratan sampai tukang las. Menurutnya, Kalla Group sedang mengebut pengerjaan smelter nikelnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Smelter yang benar-benar dibuat oleh anak negeri dan pekerjanya pun diambil dari warga sekitar. Jusuf Kalla menegaskan smelter itu bakal selesai konstruksinya dan mulai operasi tahun depan.
"Kita bikin smelter, kita belajar sendiri, insyaallah tahun depan semleter pertama milik nasional akan beroperasi," papar Jusuf Kalla.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menepis pernyataan bahwa pekerja di proyek nikel di dalam negeri banyak dari China. Menurutnya saat ini sudah banyak dari Indonesia.
Pernyataan dari Jusuf Kalla itu ditepis oleh Luhut. Menurutnya pernyataan salah bahwa pekerja smelter nikel di dalam negeri kebanyakan dari China.
"Itu nggak betul," katanya saat ditemui setelah acara gerakan #DemiIndonesia detikcom, di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).
Luhut menjelaskan, waktu masa konstruksi smelter nikel memang diakui banyak pekerja dari China pada tahun 2014. Sementara sekarang sudah banyak orang dari Indonesia.
"Kalau waktu konstruksi dulu awal-awal 2014 ya, sekarang sudah banyak orang Indonesia pergi saja lihat ke sana," jelasnya.
(bpa/bpa)