Harga Sawit di Riau Naik Jadi Rp 2.660 per Kg, Berikut Rinciannya

Riau

Harga Sawit di Riau Naik Jadi Rp 2.660 per Kg, Berikut Rinciannya

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 26 Okt 2022 13:49 WIB
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). Harga TBS kelapa sawit tingkat petani sejak sebulan terakhir mengalami kenaikan harga dari Rp1.970 per kilogram naik menjadi Rp2.180 per kilogram disebabkan meningkatnya permintaan pasar sementara ketersediaan TBS kelapa sawit berkurang. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.
Harga TBS kelapa sawit di Riau naik. (Foto: ANTARA FOTO/AKBAR TADO)
Pekanbaru -

Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau kembali naik mulai hari ini hingga sepekan ke depan. Harga sawit naik Rp 150 per kg dari pekan lalu, di mana harga sebelumnya Rp 2.509 per kg menjadi Rp 2.660 per kg.

"Harga TBS kelapa sawit pada penetapan periode 26 Oktober-1 November 2022 ini mengalami kenaikan di setiap kelompok umur tanaman kelapa sawit. Jumlah kenaikan sawit terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, Rabu (26/10/2022).

Defris mencatat pada kelompok umur 10-20 tahun kenaikan sebesar Rp 150,72 per atau mencapai 6,01% dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS sawit petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp 2.660 per Kg.

Kenaikan harga TBS sendiri disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal salah satunya karena ada kenaikan harga jual CPO dan kernel pada sejumlah perusahaan kepala sawit.

Sedangkan untuk faktor eksternal, ternyata dipengaruhi oleh harga minyak mentah atau crude palm oil (CPO) yang melesat di pekan ini. Bahkan harga minyak nabati juga naik dalam 3 pekan beruntun.

"Faktor hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Indonesia dan Malaysia membatasi produksi dan mengganggu logistik. Hal tersebut memicu kekhawatiran pada produksi CPO yang berasal dari kedua produsen utama dunia mengalami penurunan," ujar Defris menjelaskan alasan naiknya harga sawit.

Ketika produksi turun, namun permintaan tetap, maka harga tentu akan mengalami kenaikan. Selain itu Pemerintah China juga masih menerapkan kebijakan zero COVID-19, menjadi salah satu pemicu pelambatan ekonomi.

"Dengan kebijakan tersebut, ketika kasus COVID-19 mulai meningkat, maka karantina wilayah akan diterapkan. Alhasil, aktivitas ekonomi menjadi maju mundur," katanya.

Berikut adalah penetapan harga TBS sawit di Provinsi Riau periode 26 Oktober- 1 November 2022:

- Umur 3 tahun Rp 1.951,46
- Umur 4 tahun Rp 2.118,09
- Umur 5 tahun Rp 2.319,49
- Umur 6 tahun Rp 2.375,88
- Umur 7 tahun Rp 2.468,75
- Umur 8 tahun Rp 2.537,53
- Umur 9 tahun Rp 2.598,55
- Umur 10-20 tahun Rp 2.660,57
- Umur 21 tahun Rp 2.545,06
- Umur 22 tahun Rp 2.531,98
- Umur 23 tahun Rp 2.521,09
- Umur 24 tahun Rp 2.412,12
- Umur 25 tahun Rp 2.352,18




(ras/dpw)


Hide Ads