Menurut Mahyeldi, selain dapat meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Agam, pembukaan jalan sepanjang 11 kilometer ini nantinya dapat mempermudah arus transportasi menuju Lubuk Basung dan daerah sekitar. Pasalnya, jalan kelok 44 saat ini rawan terjadi kecelakaan dan longsor.
Tak hanya itu, dia mengatakan pembukaan akses jalan ini dapat memajukan perekonomian masyarakat setempat, pasalnya selama ini banyak potensi-potensi di Maninjau dalam distribusinya terjadi perlambatan dikarenakan jalan yang buruk.
"Di samping itu banyak peristiwa mobil tersekat dan longsor di kelok 44, semoga dengan dibukanya jalan alternatif ini dapat meminimalisir kejadian tersebut," ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022).
Mahyeldi mengatakan akses jalan Sicincin menuju Balingka kerap terjadi longsor sehingga menghambat arus transportasi kendaraan.
"Apalagi saat ini sering terjadi hujan, jalan alternatif tersebut jarang dilalui pengendara karena licin, oleh karena itu jalan alternatif malalak yang jaraknya lebih dekat, perlu segera dibangun," katanya.
Mahyeldi pun sangat bersyukur atas antusias masyarakat dalam pembangunan jalan ini, beberapa kepala OPD dan instansi terkait juga saling berdiskusi terkait percepatan pembangunan jalan alternatif Malalak - Maninjau ini.
Kepala BKSDA Provinsi Sumbar, Ardi Andono meminta untuk membuat ruang untuk satwa, seperti jalur penyeberangan harimau, melalui gorong-gorong, dan hewan primata sudah dibangun jembatan oleh dinas BMCKTR.
"Harimau, beruang, dan siamang merupakan kekayaan hayati sumbar, satwa tersebut perlu dibuat jalan untuk mereka. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Permenhub Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pembangunan Jalan Strategis di Kawasan Hutan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Agam Azinirman, berharap dengan tangan dingin gubernur permasalahan terkait hutan lindung dan cagar alam di jalan alternatif Malalak segera terselesaikan.
Pasalnya jalan Malalak sangat dekat dengan Lubuk Basung dan apabila jalan tersebut dibuka estimasi jarak tempuh Malalak - Lubuk Basung hanya 40 kilometer saja.
Menjawab hal tersebut, Mahyeldi sudah berjanji akan menyurati Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu mencari solusi terkait jalan alternatif Malalak yang melewati hutan lindung dan kawasan konservasi tersebut
Masyarakat setempat juga mengapresiasi kehadiran Mahyeldi beserta rombongan meninjau jalan alternatif Malalak Sungai Batang. Hal ini merupakan tindak lanjut pertemuan masyarakat Sungai Batang Maninjau dengan Mahyeldi pada akhir Juli lalu.
"Semoga harapan masyarakat Agam yang sudah 40 tahun menunggu agar jalan ini bisa dibangun, dan menjadi akses alternatif bisa dituntaskan dalam kepemimpinan Buya Mahyeldi," ucap salah seorang warga.
Sebagai informasi, seluruh jajaran instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bersama Pemerintah Kabupaten Agam (Pemkab Agam) meninjau langsung pembukaan jalan alternatif Nagari Malalak Utara, Kecamatan Malalak ke Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, kemarin. (akd/ega)