Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau disebut berhasil menurunkan angka inflasi Provinsi Riau yang sebelumnya berada di angka 7,04% dan masuk 4 besar tertinggi nasional turun menjadi 5,84%.
Pencapaian ini diapresiasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI Iskandar Simorangkir dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi pangan (GNPIP) Riau di Desa Pulau Birandang, Kampar, Senin (12/9/2022).
"Saya apresiasi kerja TPID yang dikomandoi Bapak Gubernur Riau, yang bisa mengendalikan inflasi. Saat ini saya lihat Riau sudah di urutan 11," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Iskandar mengatakan inflasi terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lainnya, termasuk Amerika Serikat. Hal itu terjadi bukan hanya karena Pandemi COVID-19, tetapi juga disebabkan oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
"Di Amerika bahkan sampai 9%. Begitu juga di Turki, inflasinya tinggi," kata Iskandar.
"Rusia itu pemasok 25% gas dunia, 15% minyak. Rusia-Ukraina juga penghasil lebih-kurang 35% gandum dunia. Sekarang ini terganggu akibat perang," imbuhnya.
Oleh karena itu, Iskandar memuji TPID yang dikomandoi Gubri Syamsuar dalam mengatasi tingginya inflasi di Riau. Ia juga menyarankan sebaiknya ada subsidi dari pemerintah daerah terhadap ongkos angkut pangan mengingat ketersediaan pangan di Riau dipasok dari provinsi lain.
Subsidi dari pemerintah dinilai mampu mengatasi harga pangan yang sampai ke masyarakat tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan, walaupun adanya kenaikan harga BBM. Saran tersebut langsung ditanggapi Gubernur Riau Gubri Syamsuar yang mengatakan akan mengupayakan hal tersebut melalui APBD-P 2022.
Untuk diketahui, ada empat cara yang dilakukan oleh TPID untuk mengendalikan inflasi. Pertama adalah dengan memastikan jumlah dan ketersediaan pasokan. Untuk cara ini, diperlukan kerjasama dengan Bulog, BUMD, dan pelaku usaha yang ada di pasar.
Kedua, memastikan keterjangkauan harga. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar tidak adanya yang mengambil keuntungan dengan menumpuk stok pangan.
Ketiga, memastikan kelancaran pendistribusian pasokan pangan antar daerah tidak terjadi kendala. Keempat, melakukan komunikasi yang efektif, sehingga masyarakat tidak panik dalam menghadapi inflasi.
Sebagai informasi, acara GNPIP Riau yang dipelopori Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau ini juga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah untuk ditanami cabai ini melibatkan ratusan BUMDES di Provinsi Riau. Selain Gubri Syamsuar, turut hadir Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dan anggota Komisi XI DPR RI dapil Riau Marsiaman Saragih.
acara GNPIP Riau yang dipelopori Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau ini juga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah untuk ditanami cabai ini melibatkan ratusan BUMDes di Provinsi Riau
(adv/adv)