Pemerintah Kota Banda Aceh merancang sejumlah program untuk mengendalikan laju inflasi. Salah satunya dengan memastikan bahan pokok tersedia dengan harga stabil.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, mengatakan, laju inflasi bulanan di Kota Banda Aceh periode Juli-Agustus 2022 terkoreksi dan mengalami penurunan. Pada Juli lalu, inflasi di Kota Banda Aceh tercatat sebesar 0,98 persen, dan di bulan Agustus tercatat deflasi 0,32 persen.
"Angka ini berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kamis 1 September. Jadi inflasi bulan Agustus ini untuk kota kita masih sangat rendah dan terkendali, dibanding daerah lain di Indonesia. Bahkan sekarang kita mengalami deflasi," kata Bakri kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakri menjelaskan, angka inflasi di Banda Aceh masih tergolong aman bila dibandingkan dengan nasional. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh bakal terus melakukan berbagai upaya maksimal agar inflasi di Banda Aceh turun dan terkendalikan.
"Alhamdulillah, patut kita syukuri inflasi di Kota Banda Aceh masih terkendali. Kami bersama seluruh pihak terkait selalu berkomunikasi agar inflasi ini tetap terjaga apalagi di tengah kondisi fluktuasi kenaikan harga beberapa komoditas yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat," jelasnya.
Salah satu upaya dilakukan Pemkot Banda Aceh, kata Bakri, menjaga permintaan dan ketersediaan barang di pasar sehingga harga bahan pokok tetap stabil. Bila terjadi permintaan meningkat tapi pasokan barang berkurang, Pemko bakal melakukan operasi pasar.
"Kita nanti juga akan bekerja sama dengan Bulog, paling tidak dibantu jangan sampai nanti seperti kebutuhan pokok terjadi kenaikan harga," jelas Bakri.
Selain itu, Pemko Banda Aceh juga bakal bekerja sama dengan polisi dan instansi terkait untuk memastikan pasokan barang tidak terganggu. Bakri mewanti-wanti adanya penimbunan barang ketika harga tidak stabil.
"Mudah-mudahan gejolak harga tidak akan terjadi tinggi," ujarnya.
Mudah-mudahan nanti pada momen-momen penting, dengan dukungan stakeholders terkait, kita melalui Diskop UKM dan Perdagangan selaku leading sector, akan melakukan operasi pasar dan kebijakan/program strategis lainnya guna memastikan inflasi pangan tidak terjadi, paling tidak bisa kita minimalkan dampaknya di Banda Aceh," tandasnya.
(agse/dpw)