Perluasan implementasi layanan digital QRIS di Sumut terus digalakkan. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi terutama dalam digitalisasi.
Berdasarkan catatan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut, hingga Triwulan II 2022, jumlah merchant QRIS di Sumatera Utara telah mencapai 836 ribu merchant.
"Sudah ada 836 ribu merchant dan tumbuh sampai 163 persen bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 147 persen pada Triwulan II ini," ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Azka Subhan Aminurridho, Jumat (29/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, perputaran uang dengan menggunakan QRIS juga mengalami peningkatan per Mei 2022 sebesar Rp 103,51 miliar dengan 1,28 juta kali transaksi, naik dibanding April 2022 sebesar Rp 87,59 miliar dengan 1,10 juta kali transaksi.
Disebutkan Azka, saat ini sudah ada sebanyak 66,77 persen dari total merchant QRIS di Sumatera Utara merupakan merchant berskala usaha mikro.
"Saat ini tercatat 558.396 merchant usaha mikro di Sumut yang sudah gunakan layanan QRIS untuk bertransaksi," tuturnya.
Dalam penggunaan QRIS di Sumut, BI menargetkan ada 980 ribu pengguna baru pada tahun 2022 dan realisasi hingga Juni 2022 sudah mencapai 44,47 persen.
"Jumlah penambahan pengguna dari Januari sampai Juni tahun 2022 ini sudah ada 435.804 pengguna baru atau sudah mencapai 44,47 persen dari target hingga akhir tahun ini," ucapnya.
Terkait hal ini, Azka menyebutkan bahwa BI Perwakilan Sumut terus melakukan berbagai upaya perluasan implementasi dan edukasi QRIS, perluasan elektronifikasi transaksi.
"Upaya sosialisasi dan edukasi QRIS dapat terus mendorong peningkatan literasi dan akseptasi masyarakat terhadap QRIS, sebagai alternatif pembayaran nontunai yang cepat, mudah, murah, aman dan handal. Perluasan elektronifikasi transaksi juga terus disinergikan dengan para stakeholder terkait, khususnya pada beberapa program elektronifikasi seperti Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) dan elektronifikasi di sektor transportasi dan destinasi wisata," pungkasnya.
(dpw/dpw)