Harga cabai merah di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara terus naik dalam beberapa hari terakhir. Hal ini membuat pedagang dan pembeli pusing.
Pantauan detikSumut di Pasar Inpres Kisaran, Senin (6/6/2022), harga cabai merah menyentuh angka Rp 50 ribu per kg. Beberapa hari lalu, harga komoditas ini berada di Rp 45 ribu per kg, terus naik dari harga normal Rp 30 ribu per kg.
Menurut pedagang, naiknya harga cabai merah itu disebabkan pasokan yang berkurang. ""Kalau stoknya yang kami beli sama agen sudah mulai berkurang," kata salah seorang pedagang, Ilham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat mahalnya harga cabai merah itu, pedagang mengaku penjualan mereka berkurang. Sebab, konsumen juga mulai membatasi pembelian. Bahkan beberapa pedagang mengaku penjualan mereka turun 50 persen.
Sama halnya dengan cabai hijau yang sebelumnya sudah mengalami kenaikan sebesar Rp 32 ribu dari harga normalnya Rp 20 ribu sekarang menjadi Rp 40 per kg.
"Kalau yang stabil harga itu bawang putih, bawang merah per kilo Rp 38 ribu," kata dia.
Sementara harga komoditas lain, seperti daging ayam juga naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 28 ribu per kg. Kondisi itu terjadi di Pasar Kartini di Kisaran. Harga telur juga naik hingga Rp 1.900 per butir.
Berbeda halnya dengan harga daging sapi. Meski saat ini sedang dihantam kabar penyakit mulut dan kuku, harga daging sapi di sana masih normal.
"Daging sapi harganya Rp 140 ribu per kilo. Normal lah, waktu mau lebaran kemarin juga segitu harganya. Kayaknya enggak begitu berdampak (PMK) karena yang beli daging biasa kita sudah punya pelanggan tetap," kata salah seorang pedagang, Ismail.
Mahalnya harga cabai tersebut direspon konsumen dengan membatasi pembelian. Salah seorang pengusaha rumah makan di sana, Husein Lubis mengaku, dia terpaksa mengurangi takaran cabai dalam campuran bumbu untuk menyiasati mahalnya harga cabai.
"Yah pasti pusing lah, kita mau naikkan harga untuk rumah makan jadi bagaimana sementara harga naik. Menyiasatinya takaran cabai yang dikurangi," terangnya.
(dpw/dpw)