Mengintip "Manisnya" Usaha Kue Lebaran di Asahan

Mengintip "Manisnya" Usaha Kue Lebaran di Asahan

Perdana Ramadhan - detikSumut
Sabtu, 09 Apr 2022 12:26 WIB
Aktivitas pembuatan kue kering jelang Lebaran di Kisaran, Asahan.
Foto: Perdana Ramadhan
Asahan -

Puasa Ramadan membawa keberkahan tersendiri bagi umat Islam. Selain memperbanyak pahala dan meningkatkan kualitas ibadah, selama bulan suci banyak usaha ketiban rezeki.

Salah satu usaha yang mulai kebanjiran orderan adalah pembuatan kue kering untuk Lebaran. Memang, Lebaran masih lama, tetapi orderan yang masuk bahkan jauh hari sebelum Ramadan.

Rumah Kue Difa di Kisaran, Asahan misalnya. Di sana terlihat pekerja, yang sebagian besar ibu-ibu tampak sibuk membuat dan mencetak adonan kue kering.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sudah mulai banjir pesanan ini dari awal puasa," kata pemilik rumah kue itu, Devi Agustina kepada detikSumut, Sabtu (9/4/2022).

Pesanan kue kering milik Devi, selama Ramadan ini naik berkali lipat dari hari biasa. Bahkan, dia harus mencari pekerja tambahan untuk membantunya memproduksi kue.

ADVERTISEMENT

Dia kemudian mengajak para tetangga, sekitar 15 orang untuk membantunya dan diberi upah. Lumayan, untuk menambah penghasilan selama bulan puasa.

Aktivitas pembuatan kue kering jelang Lebaran di Kisaran, Asahan.Aktivitas pembuatan kue kering jelang Lebaran di Kisaran, Asahan. (Foto: Perdana Ramadhan)

Usaha ini telah dirintis sejak 10 tahun silam. Devi bahkan sudah memiliki pelanggan tetap, baik pedagang eceran maupun rumah tangga.

Pada Ramadan seperti saat ini, dia mengaku bisa memproduksi berbagai jenis kue sebanyak 60 kilogram. Proses pengerjaan dilakukan dari pagi hingga petang.

"Kalau jenis kue yang dibuat ada sampai 25 jenis. Macam macam lah, ada kue bawang, kue bangkit, kue-kue jaman dulu. Paling laris dan cepat habis itu kue nastar isinya nanas ada kurma juga," kata dia.

Kue kering hasil produksinya dilepas ke pasaran dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu per kemasan.

"Kalau pesanan sekarang ramai terus. Ini nanti baru berhenti (membuat kue) sampai dua hari sebelum lebaran," kata dia.

Kue-kue yang dijual Evi nyatanya tak hanya dibeli oleh warga sekitar tapi banyak dijual kembali oleh pelanggannya hingga luar daerah.

Aktivitas pembuatan kue kering jelang Lebaran di Kisaran, Asahan.Aktivitas pembuatan kue kering jelang Lebaran di Kisaran, Asahan. (Foto: Perdana Ramadhan)

Kendati demikian, kenaikan harga minyak goreng akhir-akhir ini cukup berdampak pada penjualan kuenya. Namun hal itu disiasati dengan menaikkan sedikit harga jual untuk menutupi mahalnya biaya produksi.

"Minyak naik berdampak juga. Tapi kita enggak mau rasa kuenya yang berubah jadi dinaikkan sedikit harga jual," kata dia.

Meski demikian, ia masih optimistis Ramadan kali ini pesanan kuenya tetap dibanjiri pelanggan seperti tahun sebelumnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads