Kinerja ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) pada Maret 2022 mulai membaik seiring meningkatnya permintaan pasar.
Volume ekspor karet pada Maret tercatat mencapai 33.882 ton atau naik 18,1 persen dari bulan sebelumnya.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengungkapkan, peningkatan volume ekspor karet itu karena permintaan di pasar ekspor turut membaik. "Adanya peningkatan demand dari China, Brazil, dan Turki," kata Edy di Medan, Jumat (8/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kata Edy, kinerja ekspor karet Sumatra Utara sempat menurun pada dua bulan awal 2022. Pada Januari 2022, volume ekspor tercatat 32.608 ton dan menurun pada Februari 2022 menjadi 28.698 ton alias berkurang 11,99 persen.
Penurunan volume ekspor itu disebabkan oleh tertundanya pengapalan, termasuk dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Akibatnya, jika dilihat total volume triwulan pertama tahun ini, masih mengalami penurunan 4,97% persen dibanding tahun lalu.
Adapun negara tujuan ekspor pada Maret ada sebanyak 31 negara. Lima besar negara tujuan ekspor adalah Jepang 38,70 persen, China 9,03 persen, Brazil 8,66 persen, Turkey 7,56 persen dan Canada 7,42 persen.
Ekspor karet SUMUT ke Rusia bulan lalu berada pada urutan ke-18 dari 34 negara dengan volume 374 ton. Namun, pada bulan Maret tidak ada ekspor ke negara ini.
Salah satu penyebabnya adalah karena kapal pengangkut karet berhenti beroperasi ke Rusia yang saat ini masih konflik dengan Ukraina. "Walaupun tidak ada ekspor ke Rusia, sama sekali tidak mempengaruhi kinerja ekspor," imbuhnya.
(dpw/dpw)