Duka Sumatera Utara di Penghujung 2025

Kaleidoskop 2025

Duka Sumatera Utara di Penghujung 2025

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 31 Des 2025 18:21 WIB
Duka Sumatera Utara di Penghujung 2025
Foto: Kondisi usai banjir wilayah di Desa Hotagodang, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumut, padaΒ MingguΒ (30/11). (dok. BNPB)
Medan -

Sejumlah kabupaten/kota di Sumut diterjang banjir bandang-longsor di penghujung tahun 2025 ini. Ratusan orang meninggal dunia hingga kerusakan bangunan.

Banjir bandang-longsor mulai terjadi pada 24 November 2025. Berdasarkan data BPBD Sumut, bencana ini terjadi di 19 kabupaten/kota, yakni Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Tapanuli Utara, Deli Serdang, Langkat, Humbang Hasundutan, Medan, Pakpak Bharat, Padangsidimpuan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Batu Bara, Asahan, Serdang Bedagai, Binjai, Tebing Tinggi, dan Mandailing Natal.

Korban meninggal dunia hingga hari ini mencapai 365 orang dan hilang 30 orang. Sementara korban luka mencapai ratusan orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir bandang-longsor ini terdampak terhadap 1.803.549 orang. Hingga hari ini sudah ribuan orang mengungsi di sejumlah daerah.

Pemprov Sumut memperbarui data kerugian sementara akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi akhir bulan lalu. Data per hari ini, kerugian mencapai Rp 17,92 triliun.

ADVERTISEMENT

Hal itu diketahui dari infografis yang diunggah di website Pemprov Sumut. Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sumut Porman Mahulae membenarkan soal data tersebut.

"Estimasi ya, angkanya masih terus berfluktuasi," kata Porman Mahulae saat dikonfirmasi, Jumat (12/12/2025).

Berdasarkan infografis itu, kerugian di sektor jalan jembatan mencapai Rp 940,55 miliar. Sedangkan untuk irigasi, bendung dan sungai sebesar Rp 912,46 miliar.

Sektor pertanian mengalami kerugian sebesar Rp 983 miliar dan perkebunan sejumlah Rp 15,87 miliar. Sektor peternakan sebesar Rp 52,87 miliar dan perikanan mencapai Rp 105,602 miliar.

Pada sektor perumahan, kerugian mencapai Rp 2,3 triliun dan UMKM sebesar Rp 4,48 triliun. Untuk bangunan sekolah dasar hingga menengah atas, kerugian tercatat Rp 550,6 miliar.

Sektor kesehatan mengalami kerugian sebesar Rp 181,83 miliar. Untuk rumah ibadah sendiri sebesar Rp 19,505 miliar

Kerugian di sektor pasar juga tercatat sebesar Rp 20,39 miliar. Sehingga total kerugian sebesar Rp 17,92 triliun.




(niz/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads