PTPN menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang-longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) dan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Pemerintah daerah disebut menyampaikan apresiasi atas dukungan percepatan penanganan bencana tersebut.
Langkah ini dinilai membuka jalan bagi percepatan pemindahan warga dari permukiman lama yang rusak berat dan tidak lagi layak huni atau bahkan hilang tersapu banjir beserta lumpur. Respons serupa juga tampak di berbagai wilayah lain terdampak banjir.
Sejak akhir November lalu, dukungan logistik, alat berat, hingga penanganan pengungsi menjangkau sedikitnya 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Batang Toru Siap Direlokasi
Di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, pemerintah daerah menetapkan relokasi sebagai solusi jangka menengah bagi warga yang selama ini bermukim di bantaran Sungai Batang Toru. Kawasan tersebut rusak parah akibat banjir bandang dan dinilai berisiko tinggi jika kembali dihuni.
Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu mengatakan relokasi akan memanfaatkan lahan perkebunan PTPN IV yang berada di wilayah setempat. Luas lahan yang disiapkan lebih dari lima hektare dan diperkirakan dapat menampung sekitar 227 kepala keluarga.
"Insyaallah akan segera dibangun hunian bagi warga di daerah aliran Sungai Batang Toru yang sudah tidak layak lagi dihuni. Kami berharap proses administrasi dan teknis bisa berjalan cepat karena kebutuhan warga sangat mendesak," kata Gus Irawan dalam keterangannya, Sabtu (20/12/2025).
Gus Irawan juga mengapresiasi langkah cepat PTPN IV yang, sambil menunggu pembangunan huntara, meminjamkan rumah karyawan yang kosong untuk ditempati sementara oleh warga terdampak.
Apresiasi dari Aceh Tamiang
Apresiasi serupa disampaikan Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi. Menurut dia, koordinasi antara pemerintah daerah dan sejumlah pihak, termasuk perusahaan perkebunan negara, membuat distribusi bantuan pada masa tanggap darurat relatif berjalan lancar.
"PTPN IV termasuk yang paling awal masuk membantu masyarakat kami di Aceh Tamiang. Mereka bergerak cepat meskipun akses ke lokasi terdampak cukup sulit," sebut Armia Fahmi.
Armia berharap pola kerja sama lintas lembaga ini dapat terus diperkuat hingga tahap pemulihan pascabencana benar-benar tuntas. Permintaan Pemkab Tamiang atas sebidang lahan yang dikelola oleh Regional VI PTPN IV, yang merupakan aset PTPN I, mendapat dukungan dari Danantara dan PTPN.
Huntara, Pemulihan Infrastruktur dan Layanan Dasar
Kepala Badan Pengaturan BUMN dan COO Danantara Dony Oskaria saat kunjungan ke Aceh Tamiang menegaskan PTPN akan menyediakan lahan untuk hunian sementara sebagaimana yang diharapkan Pemerintah Kabupaten setempat. Namun ia juga berpesan lokasi hunian tetap kedepan pun mesti segera ditentukan.
"Saat ini selain kebutuhan makanan, air bersih, dan pakaian, maka bantuan ke fasilitas umum seperti puskesmas dan Rumah Sakit harus menjadi fokus BUMN. Kemudian tidak hanya huntara, kita juga harus fokus ke lokasi hunian tetap. Segera dicari lokasinya," jelas Dony Oskaria.
Mengamini hal tersebut, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyatakan dukungan terhadap pemerintah daerah tidak berhenti pada penanganan darurat. Kesiapan areal relokasi untuk huntara juga dipercepat dan siap untuk pelaksanaan batu pertama dalam waktu dekat.
"Prioritas PTPN saat ini salah satunya adalah memastikan warga dapat segera menempati hunian sementara yang aman dan layak, sebelum nanti masuk dalam tahap penataan kawasan hunian tetap," ucap Jatmiko Santosa.
Simak Video "Video: Melihat dari Udara Kondisi Aceh Tamiang Setelah Banjir-Longsor"
[Gambas:Video 20detik]
(niz/mjy)











































