Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Pemkab Buka Suara

Aceh

Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Pemkab Buka Suara

Agus Setyadi - detikSumut
Jumat, 05 Des 2025 15:10 WIB
Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Pemkab Buka Suara
Foto: Tangkapan layar bupati Aceh Selatan umrah di tengah banjir yang terjadi di Aceh. (Istimewa)
Aceh Selatan -

Bupati Aceh Selatan Mirwan MS berangkat umrah bersama keluarga di tengah daerahnya dilanda banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyebutkan Mirwan ke Arab Saudi usai mengunjungi korban terdampak.

Foto Mirwan berada di Tanah Suci tersebar di media sosial. Foto itu awalnya diunggah di akun Instagram travel yang dipakai Mirwan untuk umrah.

"Keberangkatan Bupati Aceh Selatan beserta istri menjalani ibadah umrah ke tanah suci tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di pemukiman warga pada wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya," kata Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan Denny Herry Safputra saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (5/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, narasi yang menyebutkan Mirwan meninggalkan rakyatnya ketika bencana disebut tidak tepat. Mirwan beserta istri disebut sudah beberapa kali ke lokasi terdampak banjir sebelum ke tanah suci.

Wilayah yang sempat dikunjungi, kata Denny, di antaranya wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya. Mirwan disebut turun langsung dengan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak.

ADVERTISEMENT

"Dan memastikan masyarakat mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah langsung tanpa kurang suatu apa pun," ujarnya.

Denny menyebutkan, pengungsi di sejumlah titik pengungsian dalam beberapa hari ini sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Terutama wilayah terdampak Kecamatan Trumon Tengah dan Trumon Timur, sehingga tidak ada lagi masyarakat wilayah Aceh Selatan yang berada di lokasi pengungsian," ungkap Denny.

Sebelumnya, sempat beredar surat pernyataan dari Bupati Aceh Selatan yang menyatakan ketidaksanggupan menangani bencana yang terjadi. Surat itu diteken 27 November lalu. Dalam surat disebutkan ada 11 kecamatan di daerah itu terendam banjir dan banyak infrastruktur rusak.




(agse/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads