Ibadah umrah bukan sekadar perjalanan spiritual ke Tanah Suci, tetapi juga sarat dengan keutamaan yang dijanjikan langsung oleh Allah SWT. Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa umrah menyimpan ganjaran besar bagi siapa pun yang menunaikannya dengan niat ikhlas dan sesuai tuntunan syariat.
Banyak orang belum menyadari bahwa di balik setiap rangkaian ibadah umrah, tersimpan janji-janji Allah yang luar biasa, mulai dari penghapusan dosa hingga jaminan rezeki. Keistimewaan ini menjadi bukti bahwa umrah bukan ibadah biasa, melainkan bentuk kedekatan hamba kepada Tuhannya yang penuh rahmat dan ampunan.
Keutamaan Umrah
Dikutip detikHikmah dari buku Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam An-Nawawi, buku Road to Jannah oleh Robi Afrizan Saputra dan beberapa sumber lainnya, berikut lima keutamaan umrah berdasarkan riwayat yang sahih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menghilangkan Kemiskinan
Umrah dan haji yang dilakukan berulang dapat menyingkirkan kemiskinan. Baik secara lahir maupun batin.
Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Lakukanlah haji dan umrah secara berurutan karena keduanya menghapuskan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR An-Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad)
Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud "menghilangkan kemiskinan" bukan hanya kecukupan harta, tetapi juga kelapangan hati dan ketenteraman jiwa.
2. Diampuni Dosa
Umrah menjadi salah satu bentuk kafarah, yakni penghapus kesalahan yang terjadi di antara dua ibadah umrah. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Umrah ke umrah berikutnya merupakan penghapus dosa di antara keduanya. Dan tidak ada balasan bagi haji mabrur selain surga." (Muttafaqun 'alaih.)
Hadits lain juga menegaskan bahwa jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Saat mereka memohon ampunan, Allah akan mengampuni mereka.
"Orang-orang yang haji dan orang-orang yang pergi 'Umrah adalah utusan Allah, jika mereka berdo'a kepada-Nya, niscaya Ia akan mengabulkan mereka, dan jika mereka meminta ampun, niscaya Ia akan mengampuni mereka." (HR Ibnu Majah).
3. Umrah sebagai Bentuk Jihad bagi Muslimah
Bagi perempuan yang tidak ikut serta dalam jihad perang, umrah dan haji menjadi bentuk jihad yang dianjurkan. Dalam hadits riwayat Ibnu Majah, Aisyah RA bertanya kepada Nabi SAW apakah jihad wajib bagi wanita. Beliau menjawab:
"Ya, bagi mereka ada jihad tanpa peperangan, yaitu haji dan umrah."
Ini menegaskan tingginya nilai spiritual umrah, terutama bagi perempuan.
Baca juga: Umrah Mandiri Kini Legal, Simak Syaratnya |
4. Umrah di Ramadan Bernilai Seperti Haji
Ada keistimewaan khusus bagi jemaah yang melaksanakan umrah pada bulan Ramadan. Dalam hadits muttafaqun 'alaih, Rasulullah SAW bersabda:
"Umrah pada bulan Ramadan setara dengan haji bersamaku."
Para ulama menegaskan bahwa kesetaraan di sini adalah dari sisi pahala, bukan menggugurkan kewajiban haji jika seseorang masih belum menunaikannya.
5. Doa Lebih Mudah Dikabulkan
Selain menghapus dosa, umrah juga menjadi momen di mana doa lebih mudah dikabulkan. Dari sahabat Jabir ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya. Mereka meminta kepada-Nya, dan Allah mengabulkan permohonan mereka." (HR Al-Bazzar)
Karena itu, banyak jamaah memanfaatkan waktu umrah untuk memperbanyak doa di tempat-tempat mustajab.
Baca juga: Masa Tunggu Haji Kedua 18 Tahun |
Simak Video "Video Umrah Mandiri Vs Travel: Mau Praktis atau Taktis?"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)











































