Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Medan Benny Sinomba Siregar mengatakan terdapat 22 sekolah terdiri dari TK, SD, dan SMP masih terdampak banjir dan memerlukan penanganan serius. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah masih belum bisa dilakukan.
"TK ada lima lagi yang masih cukup memprihatinkan untuk dilakukan belajar mengajar. Untuk SMP ada dua yang masih cukup parah, SMP 33 dan 40. Untuk SD ada sekitar 15-an lagi yang membutuhkan perawatan intensif," ujar Benny melalui keterangan tertulis, Rabu (3/12/2025).
Ia menambahkan, dua ruang kelas pada salah satu SD di Kota Medan juga mengalami kerusakan cukup berat.
"Pak wali kota menyampaikan agar secepatnya dilakukan pembenahan, termasuk pembersihan halaman dan kelas-kelas. Dua kelas yang cukup parah itu langsung kita tangani," ungkapnya.
Benny menyebut, selain kerusakan fisik, banjir juga merusak banyak peralatan elektronik sekolah. Di antaranya smartboard, dan komputer terendam banjir.
Ia mengatakan, Disdikbud tengah menginventarisasi untuk menentukan perangkat yang masih bisa diselamatkan.
"Jika perlu perbaikan, akan segera kita lakukan," kata Benny.
Dikatakannya, Disdikbud bersama sekolah-sekolah telah membentuk tim pendataan pasca banjir untuk pemulihan sarana-prasarana. Namun, data terus berubah karena kondisi air yang belum stabil, terutama di wilayah Medan Utara.
"Sebagian masih ada yang setinggi mata kaki, ada yang setinggi betis. Rob dari tanggal 1 sampai 9 itu masih naik," tutupnya.
Simak Video "Video: Permintaan Maaf Prabowo Baru Bisa Perbaiki 16 Ribu Sekolah"
(mjy/mjy)