Pastikan Air Bersih dan Sembako Stabil, Wawalkot Banda Aceh Sidak PDAM-Pasar

Aceh

Pastikan Air Bersih dan Sembako Stabil, Wawalkot Banda Aceh Sidak PDAM-Pasar

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 02 Des 2025 12:21 WIB
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah melakukan inspeksi mendadak (sidak). (dok. Pemkot Banda Aceh)
Foto: Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah melakukan inspeksi mendadak (sidak). (dok. Pemkot Banda Aceh)
Banda Aceh -

Wakil Wali Kota (Wawalkot) Banda Aceh Afdhal Khalilullah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Perumdam Tirta Daroy, Bulog, dan Pasar Al-Mahirah. Sidak dilakukan untuk memastikan air bersih dan sembako stabil.

Afdhal datang bersama Ketua DPRK Irwansyah, Sekdako Jalaluddin, Asisten Perkonomian dan Pembangunan Faisal, dan sejumlah kepala OPD terkait, Senin (1/12/2025).

Kunjungan itu untuk memastikan stabilitas pasokan air bersih dan sembako bagi warga kota. Hasil sidak di unit Water Treatment Plan (WTP) milik Perumdam Tirta Daroy di kawasan Lambaro, Aceh Besar, dipastikan kebutuhan bahan kimia berupa PAC sebagai bahan tambahan produksi air masih mencukupi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada 24 ton, cukup untuk kebutuhan 10 hari ke depan," kata Afdhal.

"Sementara itu, mengingat jalur transportasi darat masih terputus akibat banjir, Tirta Daroy sudah mengantisipasi pengiriman bahan kima PAC via lintas barat-selatan. Saat ini dalam proses pengiriman sebanyak 60 ton, semoga dilancarkan sampai ke Banda Aceh," jelas Afdhal.

ADVERTISEMENT

Dari sisi ketersediaan listrik untuk operasional WTP, Perumdam Tirta Daroy mengandalkan genset karena pasokan dari PLN belum normal. Penggunaan genset disebut hanya bisa per 10 jam.

Afdhal menjelaskan, langkah ini untuk menjaga daya guna genset yang masih dibekali pendingin kipas konvensional yang membutuhkan waktu istirahat empat jam. "Dan tentu berpengaruh pada kapasitas produksi dan distribusi air bersih. Oleh sebabnya kami berharap PLN dapat memprioritaskan pasokan karena menyangkut kebutuhan vital," jelas Afdhal.

Selanjutnya, Afdhal dan rombongan menuju ke Gudang Bulog Aceh di Siron, Aceh Besar. Hasil pemantauan, stok beras aman terkendali sebanyak 11.700 ton untuk kebutuhan Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Insyaallah masih aman hingga Juni 2026," ungkapnya.

Tak berhenti sampai di situ, Pasar Al-Mahirah juga menjadi lokasi yang disidak.

"Alhamdulillah hari ini sudah ada pasokan bahan pangan melalui jalur barat selatan dari Brastagi. Sayur-mayur dan Cabai sudah mulai masuk ke Pasar Al-Mahirah sekitar pukul 6 pagi tadi," lanjutnya Afdhal.




(agse/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads