Polres Sibolga merilis data terbaru korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor. Sebanyak 44 orang meninggal dunia, dan ratusan rumah hancur di sejumlah titik di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Humas Polres Sibolga AKP Suyatno mengatakan, data terbaru pada 30 November 2025 menunjukkan peningkatan jumlah korban serta belasan orang yang masih dinyatakan hilang.
"Sudah dievakuasi 44 orang yang meninggal dunia, korban luka-luka 7 orang dan 13 orang hilang, diduga masih tertimbun," ungkap AKP Suyatno kepada detikSumut melalui telepon selulernya pada Senin (1/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada ratusan rumah di kota Sibolga yang rusak berat akibat terdampak bencana banjir dan longsor.
"Tercatat 231 unit rumah mengalami kerusakan berat dan dinyatakan tidak layak huni,"ungkapnya.
Sebanyak 18 titik lokasi di Kota Sibolga yang teridentifikasi mengalami dampak secara langsung bencana, terutama longsor yang terjadi sejak enam hari terakhir.
"Ada 18 titik lokasi di Kota Sibolga yang terdampak langsung bencana,"katanya.
Dia mengatakan data korban ini akan terus berubah sesuai dengan perkembangan terbaru petugas di lapangan, namun pihaknya akan menginformasikan lebih lanjut jika mendapatkan informasi terbaru.
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, dan relawan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
"Proses evakuasi, pencarian korban, dan penanganan pengungsi masih terus berlangsung, nanti kalau ada perkembangan kita kabari,"ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. Otoritas terkait juga tengah melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan penanganan dan bantuan secara merata.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui data korban bencana di sejumlah wilayah, Sumatera Utara (Sumut). Hingga hari ini, ada sebanyak 217 orang yang dilaporkan tewas dan 209 orang masih hilang
"Korban jiwa untuk Sumut, 217 jiwa yang meninggal dunia, kemudian 209 masih hilang," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat konferensi pers, Minggu (30/11/2025).
Suharyanto mengatakan jumlah korban tewas ini terus bertambah. Sebab, tim gabungan menemukan beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Selain itu, jumlah korban yang hilang juga bertambah karena adanya laporan-laporan baru dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya.
"Untuk Sumut, korban jiwa bertambah lagi karena operasi pencarian dan pertolongan oleh satgas gabungan, berhasil menemukan kembali yang kemarin dinyatakan hilang dan untuk yang masih hilang bertambah lagi ini ada laporan-laporan baru dari masyarakat yang terdampak," sebutnya.
(nkm/nkm)











































