Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) RI mengungkap alasan bencana banjir di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) meliputi Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat tidak ditetapkan sebagai bencana nasional.
Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, sejauh ini bencana di Indonesia yang pernah ditetapkan sebagai bencana nasional adalah pandemi Covid-19 dan Tsunami 2004.
"Kita tidak perlu diskusi panjang lebar ya, yang dimaksud dengan status bencana nasional yang pernah ditetapkan oleh Indonesia itukan Covid-19 dan Tsunami 2004. Cuma dua itu yang bencana nasional. Sementara setelah itu banyak terjadi bencana gempa Palu, gempa NTB kemudian gempa Cianjur (bukan bencana nasional)," ujar Suharyanto dalam konferensi pers, Jumat (28/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suharyanto mengajak untuk membandingkan dua bencana nasional tersebut dengan beberapa bencana lainnya yang terjadi di Indonesia. Ia mengatakan, hal ini juga berdasarkan pertimbangan dari skala korban dan akses menuju lokasi bencana.
"Mungkin dari skala korban ya, kemudian juga kesulitan akses, rekan-rekan media bisa bandingkan saja dengan kejadian sekarang ini. Memang kemarin kelihatannya mencekam ya, kan berseliweran di media sosial, gak bisa bertemu segala macam. Tapi begitu sampai ke sini sekarang rekan media tadi hadir di lokasi dan tidak hujan," katanya.
Dikatakan Suharyanto, saat ini, bencana di Sumut ditetapkan sebagai bencana daerah.
"Coba di Sumatra Utara yang kemarin kelihatannya mencekam kan sekarang yang menjadi hal yang sangat serius tinggal Tapanuli Tengah. Daerah lainnya kelihatannya relatif masyarakatnya kita lihat lah, jadi saya tidak perlu menyampaikan apakah perlu tidaknya status darurat bencana nasional atau daerah tapi sekarang statusnya masih bencana daerah tingkat provinsi," tambahnya.
Karena tingkat provinsi, kata Suharyanto, pemerintah pusat melalui BNBP, TNI, Polri dan instansi terkait mendukung pemerintah daerah untuk menanggulangi bencana yang terjadi.
"Pemerintah pusat melalui BNBP, TNI, Polri dan instansi terkait mensupport sekuat tenaga dan semaksimal mungkin. Buktinya bapak presiden sendiri membantu besar besaran. Kemudian TNI Polri mengerahkan alutsista besar besaran. Kami pun mengerahkan segala kekuatan ke sini. Nah apakah itu mau ditarik lagi saya kembalikan kepada rekan-rekan media," ungkapnya.
(nkm/nkm)











































