Korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut) terus bertambah. Data per siang ini, korban meninggal dunia 34 orang dan hilang 33 orang.
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu mengatakan jika seluruh kecamatan terdampak banjir dan longsor. Hingga saat ini ribuan kepala keluarga (KK) masih belum bisa dievakuasi.
"Seluruh 20 kecamatan Kabupaten Tapanuli Tengah terdampak bencana banjir dan tanah longsor, dengan data korban meninggal dunia 34 orang, hilang 33 orang, serta ribuan KK masih terisolir untuk segera dievakuasi," kata Masinton Pasaribu melalui pesan singkat, Jumat (28/11/2025).
Pihaknya saat ini sedang menyiapkan status tanggap darurat bencana di Tapteng. Selain itu, pihaknya juga bakal menyurati Badan Pangan Nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi.
"Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah masih menyiapkan administrasi Surat Tanggap Darurat serta Surat Bupati kepada Badan Pangan Nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan dapur umum/posko pengungsian," ujarnya.
Terdapat ribuan warga yang belum dievakuasi di Tapteng. Dengan rincian 30-35 KK di Lingkungan 5, Kelurahan Hutanabolon, 90 KK (500-an orang) di Desa Saormanggita, dan 250 KK di Desa S Kalangan II.
Masinton menjelaskan jumlah korban jiwa masih bisa bertambah. Sebab masih banyak desa yang belum bisa diakses dan jaringan internet terputus.
"Kemungkinan jumlah korban jiwa masih bertambah karena sebagian besar desa-desa di Tapanuli Tengah belum bisa diakses jalan darat karena tertutup longsor serta internet masih belum tersambung," ujarnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Banjir Bandang dan Longsor Hantam Sumut, 10 Orang Tewas"
(niz/afb)