Warga Aceh yang meninggal akibat bencana banjir dan longsor mencapai 33 orang. Belasan orang saat ini masih dilakukan pencarian.
Berdasarkan data sementara dirangkum detikSumut, Jumat (28/11/2025), korban meninggal dan hilang tersebar di Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. Korban terbanyak di dua kabupaten di wilayah Gayo.
Di Aceh Tengah, korban meninggal dunia mencapai 15 orang, dan beberapa orang masih dilakukan pencarian. Korban tewas tersebar di Kampung Payatumpi, Kampung Daling, kampung kelopak Mata dua orang meninggal dan Tami Dalem yaitu tempat objek wisata Natural Park.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses ke Aceh Tengah hingga kini putus total. Kabupaten itu dalam kondisi terisolir.
"Aceh Tengah hari ini memang tidak bisa lagi diakses. Daerah kami sudah tertutup," Bupati Aceh Tengah Haili Yoga.
Sementara di Bener Meriah, korban meninggal berjumlah 11 orang dan hilang 13 orang. Korban tersebar di beberapa desa di sejumlah kecamatan.
Saat ini empat kecamatan di Bene Meriah masih terisolir yaitu Syiah Utama, Mesidah, Pintu Rime Gayo dan Gajah Putih. Akses komunikasi ke sana juga terputus.
"4 kecamatan lagi kita belum berhasil komunikasi karena akses komunikasi dan jalan putus total," kata Kadiskominfo Bener Meriah Ilham Abdi.
Korban meninggal juga terdapat di Aceh Utara yang mencapai 4 orang. Tiga korban di sana meninggal akibat terseret arus dan satu orang tersengat listrik saat menyelamatkan harta benda.
Plt Kalak Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Fadmi Ridwan menyebutkan, dua warga di Aceh Tenggara meninggal dunia dan satu orang hilang masih dilakukan pencarian. Korba tewas juga terdapat di Gayo Lues.
"Satu orang di Gayo Lues meninggal dunia dan dua orang masih dalam pencarian," jelas Fadmi.
Hingga kini, sejumlah daerah masih dilanda banjir. Jlan nasional Banda Aceh-Medan di beberapa titik tidak dapat dilalui karena jembatan putus.
(agse/afb)











































