Bencana banjir dan longsor menerjang beberapa lokasi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Bupati Tapteng Masinton Pasaribu melaporkan bencana itu ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution.
"Sudah tahu, ada beberapa di Tapsel, di Tapanuli Tengah tadi juga Pak Bupati langsung nelpon pada saat kita acara tadi, tadi Pak Bupati melaporkan juga di Tapteng ada korban jiwa 4 orang," kata Bobby Nasution di Kabupaten Batu Bara, Selasa (25/11/2025).
Bobby kemudian meminta Masinton untuk terus memonitor perkembangan soal bencana itu. Ia meminta agar mengutamakan keselamatan masyarakat terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya sampaikan tolong dimonitor terus kondisinya dan utamakan pertama sekali karena sudah terjadi keselamatan masyarakatnya dulu, mungkin beberapa hari ke depan saya bisa melihat langsung ke sana," ujarnya.
Suami Kahiyang Ayu ini mengungkapkan jika beberapa bulan lalu ia telah mengumpulkan perwakilan kabupaten/kota di Kabupaten Langkat. Kegiatan itu untuk mendengarkan pesan dari BMKG pusat soal potensi hujan deras di November dan Desember 2025.
"Sebenarnya dari kemarin sudah saya sampaikan ya pada saat di Langkat kemarin kita juga sudah rapat dengan BMKG untuk menyampaikan pesan kalau di bulan 11 bulan 12 itu cuaca dan intensitas hujan sangat tinggi, ini yang menyampaikan bukan gubernur tapi BMKG pusat dari beberapa bulan yang lalu," ucapnya.
Bobby meminta agar kepala daerah maupun OPD terkait agar lebih peduli terkait potensi bencana jika ingin masyarakat aware juga.
"Saat itu kita undang seluruh kabupaten/kota, khususnya saat itu Langkat yang menjadi titik krusial yang disampaikan, makanya mohon ke depannya kepala daerah terkhusus OPD yang menangani lebih aware, kalau minta masyarakatnya aware kepala daerahnya dulu aware, kalau masyarakatnya mau mengetahui tentang potensi bencana kepala daerahnya dulu, makanya kalau kita undang tolong hadir, tolong dimitigasi dan tolong disampaikan kepada masyarakatnya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, bencana alam tanah longsor terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Ada empat orang terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya yang meninggal dunia usai rumahnya tertimbun.
"Bencana alam longsor di Dusun 1, Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Peristiwa tragis ini menyebabkan empat warga yang merupakan satu keluarga meninggal dunia," demikian informasi soal korban tanah longsor dikutip dari Facebook Polres Tapteng, Selasa (25/11).
Tanah longsor ini diperkirakan terjadi pada dini hari tadi. Korban ditemukan mulai pukul 07.00 WIB.
"Kepala Desa Mardame, Bapak Master Gultom, bersama anaknya merasa curiga ketika melihat kondisi rumah korban yang tertutup, ditambah adanya bekas longsoran tanah di bagian belakang rumah," sebut Polres Tapteng.
Pihak Kepala Desa dan warga mendobrak pintu rumah yang terkunci. Usai masuk ke dalam rumah, ditemukan salah satu kamar tertimpa material longsor dan menemukan keberadaan korban yang tertimbun.
"Bhabinkamtibmas setempat, Aipda Rindu Hutabarat, segera tiba di lokasi bersama masyarakat untuk melakukan proses evakuasi. Dari hasil evakuasi, ditemukan total empat korban meninggal dunia yang merupakan ibu dan tiga orang anaknya," ujarnya.
Keempat korban yang meninggal dunia adalah Dewi Hutabarat (33),Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), seorang pelajar SD, Vania Aurora Lumbantobing (4), Ilona Lumbantobing (3). Sementara suami korban, Poliman Lumbantobing (37) tidak berada di rumah karena bekerja sebagai sopir angkutan luar kota.
Setelah berhasil dievakuasi, keempat jenazah korban telah disemayamkan di rumah keluarga di Dusun 1 Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis.
Simak Video "Video: Detik-detik Banjir Bandang dan Longsor Hantam Sumut, 10 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(niz/mjy)











































