Samator Batam Genjot Produksi Hidrogen Ramah Lingkungan, Dukung Industri Energi

Kepulauan Riau

Samator Batam Genjot Produksi Hidrogen Ramah Lingkungan, Dukung Industri Energi

Alamudin Hamapu - detikSumut
Jumat, 21 Nov 2025 14:20 WIB
-Pabrik PT Samator Gas Industri di Batam Kepulauan Riau.(Alamudin Hamapu/detikSumut)
Pabrik PT Samator Gas Industri di Batam Kepulauan Riau.(Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

PT Samator Gas Industri Cabang Batam mencatat pertumbuhan signifikan dalam produksi hidrogen (Hβ‚‚) berbasis teknologi electrolysis. Hidrogen ramah lingkungan ini kini menjadi produk unggulan yang mulai banyak dibutuhkan industri elektronik dan oleochemical di Kota Batam.

General Manager Teknik Industri Samator, Heri Juansyah, menyebut Batam menjadi salah satu cabang yang memiliki fasilitas produksi hidrogen berbasis electrolysis, berbeda dengan 57 cabang Samator lainnya.

"Batam punya keunggulan karena memproduksi Hβ‚‚ dengan electrolysis yang lebih ramah lingkungan. Pasokannya juga disiapkan untuk industri besar seperti Infineon dan Synergy Oil Nusantara," kata Heri, Jumat (21/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heri menjelaskan kapasitas produksi hidrogen Samator Batam saat ini mencapai 60 meter kubik normal (NmΒ³) per jam atau sekitar 1.300 NmΒ³ per hari. Dari total kapasitas tersebut, utilisasi sudah menyentuh hampir 60 persen.

"Masih ada sekitar 40 persen kapasitas yang bisa kami optimalkan untuk permintaan tahun-tahun berikutnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Heri memastikan fasilitas produksi di Batam sudah dibekali sistem keamanan berlapis. Sistem keamanan pekerja juga diawasi dengan standar keselamatan kerja yang ketat. Samator Batam saat ini memiliki 75 tenaga kerja, di mana sebagian besar merupakan pekerja lokal.

"Kami memasang sensor-sensor pendeteksi di unit plant. Setiap operator juga sudah memiliki pelatihan K3 dan kompetensi teknis," ujarnya.

Heri menerangkan selain hidrogen, Samator Batam juga memproduksi oksigen, nitrogen, dan argon untuk berbagai sektor industri. Untuk oksigen yang dihasilkan, 90 persen diserap industri konstruksi dan galangan kapal.

"Selebihnya untuk rumah sakit seperti RSUD Batam, Awal Bros, dan fasilitas rumah sakit swasta lainnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, hasil produksi nitrogen digunakan oleh sektor elektronik, termasuk Infineon dan perusahaan di kawasan Muka Kuning.

"Untuk hasil produksi argon dipakai galangan kapal untuk proses pengelasan," tambahnya.

Heri juga mengungkapkan bahwa PT Samator Gas Industri Batam sempat membantu suplai oksigen ke daerah lain saat pandemi Covid-19.

"Waktu Covid-19, permintaan oksigen meningkat drastis. Jawa kekurangan, sementara Batam masih surplus, sehingga dilakukan pengiriman isotank ke sana," ujarnya.

Total oksigen yang disuplai saat itu mencapai sekitar 20 isotank, masing-masing berkapasitas 19.000 liter, atau setara 6.300 tabung oksigen yang dikirim untuk membantu pemenuhan kebutuhan medis saat itu.

"Itu merupakan salah satu upaya kami membantu penanganan pandemi Covid saat itu," tambahnya.

Heri mengungkapkan, ke depan Samator Batam menargetkan hidrogen menjadi tulang punggung kontribusi perusahaan dalam mendukung agenda energi hijau.

"Dengan produksi hidrogen berbasis electrolysis, kami ingin Batam ikut mendorong transisi energi nasional. Hidrogen adalah masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujarnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads