Junta Myanmar Obrak-abrik Markas Scam Online, 10 Ribu HP Disita

Internasional

Junta Myanmar Obrak-abrik Markas Scam Online, 10 Ribu HP Disita

Novi Christiastuti - detikSumut
Kamis, 20 Nov 2025 03:01 WIB
A view of Shwe Kokko town in Myanmars Myawaddy district in Kayin State is seen from Thailands Mae Sot district in Tak province on February 11, 2025. More than 250 people rescued from online scam centres in Myanmar were handed over to Thailand on February 12, a senior Thai army official said, following a series of crackdowns on the illegal operations. Shwe Kokko, one of the most notorious scam compounds on the Myanmar side, is a built-up city, and security has been tightened in the area, with several Thai military checkpoints and signs warning of Thais and foreigners being deceived into working illegally online. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)
Penampakan Shwe Kokko (Foto: AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Jakarta -

Markas penipuan daring atau scam online kembali diobrak-abrik Junta militer Myanmar. Ada 300 orang yang ditangkap dan 10 ribu ponsel disita dalam operasi itu.

Dilansir detikNews dari AFP, Rabu (19/11/2025), dalam laporan media lokal The Global New Light of Myanmar dijelaskan jika operasi penggerebekan terhadap markas scam online Shwe Kokko di dekat perbatasan Thailand terjadi Selasa (18/11) pagi waktu setempat. Lebih dari 300 orang yang semuanya warga negara asing (WNA) ditangkap junta militer.

Sejak kudeta militer tahun 2021, markas scam online terdeteksi marak di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda konflik. Markas tersebut menampung para pelaku penipuan yang menargetkan pengguna internet, modusnya asmara dan bisnis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya diraup dari praktik scam online semacam itu. Junta militer sebagai penguasa Myanmar sudah mendapatkan tuduhan menutup mata atas praktik scam yang meluas tersebut.

ADVERTISEMENT

Penindakan keras mulai dilakukan Junta Militer sejak Februari lalu setelah dilobi oleh China yang merupakan pendukung militer utamanya. Menurut beberapa pemantau, operasi penggerebekan tambahan yang dimulai bulan lalu merupakan bagian dari upaya propaganda junta Myanmar. Hal tersebut dinilai dilakukan untuk melampiaskan tekanan dari Beijing tanpa terlalu merugikan keuntungan yang memperkaya sekutu milisi junta.

"Selama operasi tersebut, sebanyak 346 warga negara asing yang saat ini sedang diselidiki telah ditangkap," demikian dilaporkan The Global New Light of Myanmar.

"Nyaris 10.000 ponsel yang digunakan dalam operasi judi online juga disita," jelas laporan tersebut.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads