Lion Air Group Resmikan Hanggar F Batam Aero Teknik, Serap Ribuan Tenaga Kerja

Kepulauan Riau

Lion Air Group Resmikan Hanggar F Batam Aero Teknik, Serap Ribuan Tenaga Kerja

Alamudin Hamapu - detikSumut
Rabu, 19 Nov 2025 16:01 WIB
-Peresmian Hanggar Hanggar F Batam Aero Teknik oleh Lion Grup. (Alamudin)
Foto: -Peresmian Hanggar Hanggar F Batam Aero Teknik oleh Lion Grup. (Alamudin)
Batam -

Lion Air Group meresmikan Hanggar F di Batam Aero Teknik (BAT), Bandara Hang Nadim Batam. Hanggar terbaru ini menjadi hanggar ketujuh sejak fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) tersebut berdiri.

President Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, mengatakan Hanggar F menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri perawatan pesawat di Indonesia. Hanggar ini memiliki fasilitas paling modern dengan standar internasional dan telah mengantongi sertifikasi regulator penerbangan berbagai negara.

"Hanggar ketujuh ini sangat sophisticated, standarnya internasional, dan beberapa regulator asing sudah memberikan sertifikasi untuk BAT," ujar Daniel dalam peresmian, Rabu (19/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel menyebutkan, Batam Aero Teknik kini mempekerjakan 2.100 karyawan. Setiap penambahan satu hanggar mampu menyerap sekitar 750 tenaga kerja baru, mengingat operasional dilakukan 24 jam dalam tiga shift.

"Mengingat operasional dilakukan 24 jam dalam tiga shift. Target kami tahun 2030 bisa mencapai 10.000 pegawai, sesuai harapan Presiden untuk memperluas penyerapan tenaga kerja nasional," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain melakukan perawatan untuk maskapai di Lion Air Group, BAT juga menangani pesawat maskapai nasional lainnya. Sejumlah maskapai asing turut mempercayakan perawatan pesawatnya, termasuk dari Filipina, India, Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam.

"Selain beberapa pesawat dalam negeri, ada pesawat asing seperti Filipina, India, Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam yang melakukan perawatan di sini," ujarnya.

Daniel menyebutkan BAT juga telah mengantongi sertifikasi dari berbagai regulator internasional, termasuk FAA Amerika Serikat, regulator Inggris, hingga San Marino.

"Tentu dengan berusianya pesawat, pasti ada peningkatan perawatan pesawat di sini. Kita terus berkembang saat ini," ujarnya.

BAT berdiri di atas lahan 30 hektare, dan akan diperluas lagi dengan tambahan 25 hektare. Total investasi hingga saat ini telah mencapai Rp1,7 triliun, dengan komposisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai lebih dari 40 persen.

"Kami menunggu persetujuan lahan tambahan dari BP Batam agar pengembangan berikutnya bisa segera berjalan," tambah Daniel.

Dalam peresmian tersebut, BAT menandatangani beberapa kerja sama, antara lain dengan Pitmont System dan FTAI Service terkait layanan mesin pesawat dan komponen.

"Kita juga MoU dengan Pitmont System terkait mesin pesawat, kemudian FTAI Service," ujarnya.

Sedikitnya 3.000 unit rumah akan dibangun di beberapa lokasi, seperti Punggur, Tembesi, dan Nongsa. Proses pembangunan ditargetkan dimulai pada 2026. Rumah tersebut nantinya akan diberikan untuk karyawan BAT.

"Seluruh karyawan BAT berhak atas fasilitas tersebut, dengan mekanisme kepemilikan setelah bekerja lebih dari 10 tahun," ujarnya.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa, mengatakan fasilitas MRO yang besar seperti BAT sangat berpengaruh terhadap efisiensi industri penerbangan nasional.

Lukman menjelaskan bahwa saat ini terdapat 570 pesawat terdaftar di Indonesia, namun hanya 360 yang berada dalam kondisi service level. Sementara Lion Air Group mengoperasikan 297 pesawat, namun yang service level baru 186 unit atau 39%.

"Hanggar BAT yang mampu menangani hingga 27 line maintenance, termasuk dua fasilitas full painting, sangat membantu mengurangi antrean perawatan pesawat," ujar Lukman.

Ia menegaskan bahwa antrean perawatan dan keterlambatan masuknya suku cadang berkontribusi terhadap tingginya biaya operasional maskapai, termasuk harga tiket. Hal itu berpengaruh pada suplai dan demand.

"Pemerintah terus berupaya menekan biaya logistik dan pajak agar beban maskapai bisa menurun," ujarnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads