Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution meminta agar dana transfer ke daerah 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) seperti di Kepulauan Nias tidak dipotong. Hal itu disampaikan Bobby saat kunjungan kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ke Kantor Gubsu.
"Tentunya dana transfer kalau keluhan pasti banyak ya, tapi yang paling tadi kami sampaikan kalau boleh di tahun 2026 dan ke depannya untuk transfer ke daerah-daerah tertinggal ini bisa mohon dipertimbangkan kembali, karena tadi ada Kemenkeu juga," kata Bobby Nasution, Rabu (12/11/2025).
Selain itu, Bobby bersama sejumlah kepala daerah di Sumut yang hadir juga meminta agar dana transfer itu diberikan di awal-awal tahun. Sehingga dana tersebut dapat dikerjakan langsung dan tidak mepet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya soal besaran anggaran yang disampaikan ke daerah-daerah, tapi juga dengan timing transfernya kalau bisa jangan mepet-mepet di akhir tahun agar bisa kita kerjakan di awal-awal tahun sehingga bisa langsung dirasakan masyarakat dan bisa tepat waktu pengerjaannya," ucapnya.
Sementara Wakil Ketua Banggar DPR RI Wihadi Wiyanto menjelaskan jika kunjungan kerja mereka ini untuk menghimpun masukan terkait dengan masalah anggaran dari daerah-daerah, khususnya dana transfer. Selain itu, mereka juga mendengarkan soal penerimaan negara yang ada di Sumut, temasuk juga inflasi.
Soal permohonan agar dana transfer ke daerah 3T, Wihadi menjelaskan bakal menjadikan itu perhatian khusus. Daerah 3T dinilai harus menjadi prioritas bersama.
"Ya memang itu menjadi konsen kami dan kami juga mendengar apa masukan dari Pak Gubernur dan tentunya nantinya ke depan 2027 dalam penyusunan anggaran nanti kita dengan Kementerian Keuangan akan sama-sama kita akan coba daerah 3T ini memang harus ada perhatian khusus, pembangunan di daerah 3T akan kita perhatikan dan dalam pembahasan-pembahasan nanti kita harapkan bahwa kepentingan dari daerah 3T itu akan menjadi prioritas kita," jelas Wihadi Wiyanto.
(nkm/nkm)











































