Jaga Stabilitas Harga, Pemkot Banda Aceh Gelar Gerakan Pangan Murah

Jaga Stabilitas Harga, Pemkot Banda Aceh Gelar Gerakan Pangan Murah

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 11 Nov 2025 22:07 WIB
Kegiatan Gerkan Pangan Murah yang digelar Pemkot  Banda Aceh (Foto: Pemkot Banda Aceh)
Foto: Kegiatan Gerkan Pangan Murah yang digelar Pemkot Banda Aceh (Foto: Pemkot Banda Aceh)
Banda Aceh -

Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota, secara resmi meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM). Program itu untuk menjaga stabilitas harga.

Peluncuran GPM berlangsung di Lapangan Bola Gampong Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Selasa (11/11/2025). Di lokasi itu, masyarakat dapat membeli paket sembako dengan harga lebih murah.

Pada kegiatan ini, masyarakat membeli satu paket sembako yang terdiri dari empat komoditas utama dengan harga total Rp 165 ribu. Harga ini dinilai jauh lebih hemat dibandingkan harga normal di pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rincian komoditas dan harga per item dalam paket tersebut adalah beras premium 5 Kg Rp 57.000, minyak goreng premium 2 liter Rp 32.000, gula pasir 2 Kg Rp 30.000, dan telur ayam satu papan Rp 46.000.

ADVERTISEMENT

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal, mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar yang fundamental bagi masyarakat, dan menjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau adalah tanggung jawab utama pemerintah.

"Alhamdulillah, gerakan pangan murah sebagai wujud nyata kepedulian Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah kita tercinta," kata Illiza.

Illiza menjelaskan GPM hadir sebagai respons terhadap situasi ekonomi, di mana kenaikan harga pangan dapat menekan daya beli masyarakat dan memengaruhi angka inflasi daerah.

"GPM hadir bukan hanya untuk membantu warga membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekonomi kota kita," ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu menekankan gerakan pangan murah merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah dan masyarakat, sebagaimana teladan Rasulullah SAW yang sangat memperhatikan kesejahteraan umat, terutama mereka yang lemah secara ekonomi.

"Melalui semangat kolaborasi, kita ingin membuktikan bahwa Banda Aceh mampu menjadi Kota Kolaborasi, tempat semua pihak bergandengan tangan menghadirkan kesejahteraan bersama," tambahnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads