Warga yang hidup di negara berkembang memang cenderung memiliki tubuh yang kurus, dibanding dengan banyak negara-negara maju. Namun kondisi ini terjadi bukan karena mereka menerapkan diet dan hidup sehat.
Dilansir detikHealth, berdasarkan data yang dihimpun oleh World Atlas, kondisi ini terjadi karena rendahnya akses pangan dan kondisi ekonomi dari para penduduk yang hidup di negara dunia ketiga.
Daftar Negara dengan Warga Paling Kurus di Dunia
Berikut ini 8 negara yang memiliki penduduk kurus terbanyak di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Vietnam
Vietnam berjuang melawan kemiskinan yang tinggi. Di Vietnam, hanya sekitar 2,1 persen penduduknya yang tergolong obesitas.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hampir 10 persen penduduk Vietnam hidup dalam kemiskinan. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang Vietnam kesulitan mendapatkan makanan yang cukup.
Namun, kemiskinan bukan menjadi satu-satunya hal yang membuat orang Vietnam tetap kurus. Penerapan pola makan di Vietnam, yang sebagian besar terdiri dari nasi, sayuran, dan ikan, juga mencegah obesitas.
Selain itu, budaya Vietnam menekankan kehidupan yang seimbang, termasuk keseimbangan asupan makanan yang tepat.
2. Bangladesh
Di Bangladesh, alasan utama banyak warga yang kurus adalah faktor kemiskinan, sehingga menyebabkan kelaparan dan malnutrasi. Tingkat obesitas di negara ini 3,6 persen.
Menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP), 40 persen penduduk Bangladesh mengalami kerawanan pangan. Khususnya anak-anak sangat terdampak kelaparan, sehingga banyak dari mereka mengalami pertumbuhan terhambat.
3. Timor Leste
Di Timor Leste, kelaparan adalah masalah serius. Timor Leste tercatat memiliki indeks kelaparan tertinggi kedua menurut Indeks Kelaparan Global 2020.
Tingkat obesitas di negara tetangga Indonesia ini ada di angka 3,8 persen. Salah satu penyebab kerawanan pangan Timor Leste adalah kegagalan masyarakat untuk memproduksi cukup pangan dalam negeri, yang diperparah oleh dampak perubahan iklim.
4. India
Di India, faktor masih banyak warga yang kurus adalah mereka yang kesulitan mendapatkan akses pangan. Tercatat hanya 3,9 persen penduduk India yang masuk ke dalam obesitas.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), 189,2 juta orang di India mengalami kekurangan gizi pada tahun 2020. Limbah makanan disebut sebagai salah satu penyebab utama kelaparan di India, yakni dengan 40 persen sayuran dan 30 persen sereal tidak sampai ke konsumen dan terbuang sia-sia.
5. Kamboja
Sama dengan India, Kamboja memiliki tingkat obesitas yaitu 3,9 persen. Negara ini tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan pangan penduduknya.
Konflik bersenjata membuat sumber daya alam telah terkuras. Pertanian dan produksi pangan juga terganggu oleh bencana alam yang sering terjadi di negara ini.
Setiap tahun, negara ini mengalami kekurangan pangan musiman. Sekitar 40 persen anak-anak Kamboja mengalami kekurangan gizi kronis, yang seringkali menyebabkan pertumbuhan terhambat.
6. Nepal
Nepal adalah salah satu kategori negara termiskin di Asia, dengan hanya 4,1 persen penduduknya yang mengalami obesitas. Pada tahun 2019, tercatat 39 persen penduduk Nepal hidup dalam kemiskinan, dan 8 persen hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Seperti negara-negara miskin lainnya, produktivitas pertanian Nepal terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Namun, situasi di negara itu telah membaik selama 20 tahun terakhir.
7. Jepang
Jepang hanya memiliki 4,3 persen penduduk yang obesitas. Namun, Jepang bukan termasuk negara berkembang atau miskin.
Berbeda dengan negara dunia ketiga, 'kurus' di Negeri Sakura karena penduduknya menjaga pola makan. Orang Jepang tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, atau gula.
Mereka juga sebagian besar menghindari makanan olahan. Mereka umumnya juga makan dalam porsi yang kecil dan berhenti sebelum kenyang.
8. Korea Selatan
Korea Selatan juga termasuk negara maju, dengan 4,7 persen penduduknya mengalami obesitas. Ini karena mereka melakoni gaya hidup sehat.
Pola makan orang Korea Selatan tidak mencakup makanan berlemak atau olahan. Sebaliknya, orang Korea Selatan banyak mengonsumsi sayuran dan makanan laut.
Seperti orang Jepang, mereka juga makan dalam porsi yang lebih kecil dan memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian mereka.
Artikel ini telah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini
Simak Video "Video Wamenkes: Anak Gemuk Belum Berarti Sehat"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)











































