Cerita Sekuriti Dobrak Rumah Hakim PN Medan, Lihat Kabel di Plafon Terbakar

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 05 Nov 2025 17:20 WIB
Foto: Sekuriti komplek bernama Halomoan Panjaitan saat menunjuk bekas material yang terbakar. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Rumah Hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro, di Komplek Taman Harapan Indah, terbakar. Sekuriti komplek tersebut, Halomoan Panjaitan sempat mendobrak rumah Khamozaro saat peristiwa berlangsung dan melihat kabel di atas plafon terbakar.

Saat kejadian, Halomoan bersama sejumlah orang lainnya tengah berkumpul di pos pintu masuk komplek tersebut. Lalu, tiba-tiba ada tukang katering yang tengah melintas dan mengaku melihat asap dari rumah Khamozaro dan melaporkannya ke Halomoan.

"Kami tahunya dari (tukang) nasi rantang, bilang 'bang itu ada berasap rumahnya'. Kami pas ngumpul di pos," kata Halomoan saat diwawancarai di lokasi, Rabu (5/11/2025).

Halomoan bersama sejumlah orang lainnya pun langsung mengecek ke rumah Khamozaro. Sontak, Halomoan bersama adiknya yang juga sekuriti di perumahan itu, langsung mendobrak pintu depan rumah Khamozaro.

Saat pintu berhasil didobrak, api telah membesar. Saat itu, kata Halomoan, tidak ada orang di dalam rumah tersebut.

"Kosong, nggak ada orang. Kami dobrak dari pintu depan, pintu besi didobrak, adikku yang satpam sini juga dia yang dobrak pintu kayu," sebutnya.

Dia mengatakan ada tiga mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi untuk memadamkan api. Api baru dapat dipadamkan setelah dua jam kemudian.

Halomoan menyebut api membakar bagian kamar. Akibatnya, sejumlah barang, seperti lemari, kasur, jam dan baju dinas Khamozaro ludes terbakar. Dia menduga api berasal dari korsleting listrik.

"(Pemicu) listrik, iya (korsleting). Kami taunya setelah kami masuk ke dalam, dari listrik dia. Karena kami curiga lampu nggak mati, lampu masih hidup. Ada kabel listrik di atas plafon terbakar, itulah dia, tikus di sini banyak," ujar Halomoan.

Dia menjelaskan bahwa Khamozaro telah tinggal di rumah itu sekitar 20 tahun dan memiliki 4 orang anak. Selama bekerja di komplek tersebut, dia mengaku tidak ada hal-hal aneh yang terjadi di komplek itu.

"Aku selama di sini nggak ada (aneh-aneh) anteng-anteng saja," sebutnya.

Halomoan mengaku di bagian pintu masuk komplek tidak ada dipasang CCTV. Dia menyebut CCTV di komplek itu biasanya dipasang secara sukarela oleh masing-masing pemilik rumah.

"Di depan sana (pos) nggak ada CCTV. Rata-rata di sini pasang masing-masing," pungkasnya.



Simak Video "Video: 19 Rumah Padat Penduduk Terbakar di Palembang"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork