Aceh

Legislator-Senator Ramai-ramai Kecam Penganiayaan Warga Aceh di Masjid Sibolga

Agus Setyadi - detikSumut
Selasa, 04 Nov 2025 19:14 WIB
Foto: Tampang kelima pelaku penganiayaan pemuda di Masjid Agung Sibolga. (Foto: dok. Polres Sibolga)
Banda Aceh -

Seorang pemuda asal Simeulue, Aceh, Arjuna Tamaraya (21) tewas dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara (Sumut). Anggota DPR RI dan DPD asal Aceh ramai-ramai mengecam aksi itu dan meminta pelaku dihukum berat.

"Saya mengecam keras tindakan pengeroyokan itu. Perbuatan biadab tersebut tidak hanya menghilangkan nyawa seseorang, tetapi juga mencoreng nilai kemanusiaan dan kesucian rumah ibadah," kata anggota Komisi XIII DPR RI Jamaluddin Idham dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, masjid seharusnya menjadi tempat berlindung dan kedamaian, bukan arena kekerasan. Politikus PDIP itu menilai tindakan pelaku telah menimbulkan luka mendalam dan kekecewaan besar di kalangan masyarakat Aceh.

"Masjid adalah tempat suci. Tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan kekerasan, apalagi hingga merenggut nyawa di rumah Allah," jelas Jamaluddin.

"Kami mendesak aparat penegak hukum memproses kasus ini seadil-adilnya. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu agar keluarga korban memperoleh keadilan," tambahnya.

Dia mengaku akan ikut memantau perkembangan kasus tersebut dan memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur. Jamal akan mengawal kasus tersebut hingga pelaku mendapat hukuman berat.

"Negara tidak boleh diam. Tindakan kekerasan seperti ini harus menjadi pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang," pungkasnya.

Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, Nazaruddin Dek Gam, mendesak Kapolda Sumatera Utara untuk memberikan atensi khusus dan menindak para pelaku dengan hukuman berat. Dia menilai peristiwa itu tidak hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga masyarakat Aceh secara keseluruhan.

"Ini tindakan yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Kapolda Sumut harus memberikan efek jera kepada para pelaku," kata Dek Gam dalam keterangan terpisah.

Dek Gam meminta pihak kepolisian tidak hanya berhenti pada penangkapan pelaku, tetapi juga mengusut tuntas motif di balik aksi pengeroyokan tersebut. Presiden Persiraja itu menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan, agar keluarga korban mendapatkan kepastian dan rasa keadilan.

"Coba diperiksa juga, mungkin para pelaku ini pemakai narkoba. Para pelaku harus diberi hukuman setimpal dengan perbuatannya. Jangan sampai ada kesan tebang pilih dalam penanganan kasus ini," ujar politikus PAN itu.



Simak Video "Video: Wanita di Lampung Tebas Kelamin Pacarnya gegara Ditinggal Nikah"


(agse/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork