Pertempuran Medan Area merupakan peristiwa bersejarah yang memberi dampak bagi kehidupan masyarakat di Medan. Nah, detikers perlu tahu bahwa ada satu tokoh pejuang yang cukup berjasa dalam insiden tersebut.
Merujuk artikel jurnal "Peranan Achmad Tahir dalam Peristiwa Pertempuran Medan Area 13 Oktober 1945" oleh Betsyeba Br. Barus, detikSumut ajak detikers menilik jejak perjuangan Achmad Tahir dalam pertempuran Medan Area.
Biografi Sosok Achmad Tahir
Achmad Tahir dikenal sebagai salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir di Kisaran, Sumatera Utara, pada tanggal 27 Juni 1924. Sosoknya tumbuh dan dibesarkan di Kota Medan dan Bukittinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menyelesaikan sekolah Menengah di Medan, Achmad masuk Gyugun yang kemudian dibubarkan. Dia dan 13 mantan perwira lain pun mendirikan panitia penolong pengangguran Heiho dan Gyugun.
Selain menjadi ketua dari panitia tersebut, nama Achmad semakin mencuat usai dipilih sebagai pimpinan BPI Sumatera Timur. Pada tahun 1945, dirinya menikahi seorang wanita pergerakan yakni Rooslila.
Achmad Tahir merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara yang sudah memperoleh didikan disiplin dari keluarganya sejak kecil. Tak heran, dia tumbuh menjadi pria yang aktif, cekatan, mandiri, dan kuat.
Adapun pendidikan yang dijalani Achmad Tahir yaitu HIS di Medan (1938), Mulo-B Medan (1941), latihan opsir Gyugun (1943), SMA-B Bukittinggi (1948), latihan candradimuka (1952), kursus atase militer (1956), Seskoad (1960), Fakultas Sospol Universitas Jayabaya (1972).
Jejak Perjuangan dalam Pertempuran Medan Area
Bermodalkan semangat perjuangannya, Achmad Tahir punya peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan di Kota Medan. Dia mengundang golongan pemuda ke rapat rahasia Proklamasi Kemerdekaan.
Demi mencapai kesatuan, Achmad Tahir juga memimpin rapat tentang pembentukan TKR Sumatera Utara yang membahas mengenai menyatukan kembali mantan anggota Gyugun dan Heiho ke dalam TKR.
Selanjutnya, ada Barisan Pemuda Indonesia yang dibentuk Achmad Tahir dan menjadi keputusan penting bagi sejarah Kota Medan. Hal itu membantu mewujudkan bagian dari kemerdekaan dan kemenangan.
BPI mengadakan rapat khusus membahas rencana penyusunan organisasi massa dan melancarkan aksi-aksi yang membangkitkan semangat rakyat. Dengan begitu, diharapkan setiap daerah memiliki utusan BPI.
Dalam persiapan kemerdekaan di Kota Medan, Achmad Tahir juga mempunyai peran besar. Diumumkannya kemerdekaan di Kota Medan semakin membuat masyarakat dan para pemuda bersemangat.
Di tanggal 6 Oktober, masyarakat secara serentak menyambut proklamasi kemerdekaan untuk wilayah Sumatera. Bendera merah putih mulai terang-terangan dikibarkan dan berada di banyak bangunan Kota Medan.
Demikian jejak perjuangan Achmad Tahir dalam pertempuran Medan Area. Semoga menambah pengetahuanmu, detikers!
(nkm/nkm)











































