Catat, Ini Sejumlah Cara Bikin Kamar Mandi Cepat Kering untuk Cegah Bakteri

Sekar Aqillah Indraswari - detikSumut
Minggu, 26 Okt 2025 08:01 WIB
Foto: Ilustrasi kamar mandi. (Getty Images/archigram)
Jakarta -

Kamar mandi yang memiliki ukuran cukup luas, biasanya terdiri dari area basah dan kering. Namun, di Indonesia kebanyakan rumah tidak memiliki ruang yang luas untuk kamar mandi, sehingga hanya memiliki kamar mandi basah saja.

Selain itu, umumnya kamar mandi terletak di tengah atau di dalam rumah tanpa memiliki ventilasi yang memadai. Jika pun ada ventilasi, ukurannya tidak begitu besar dan letaknya di atas pintu kamar mandi.

Kondisi itu tentunya membuat kamar mandi lembap dan sulit untuk kering. Padahala

Risikonya adalah kamar mandi akan terlihat kotor, lantainya licin, dan bisa menimbulkan bau tak sedap. Oleh karena itu, saat dianjutkan kamar mandi yang bisa mengering setelah digunakan.

Kamar mandi yang kering berarti tidak ada genangan di lantai. Pengeringan ini bisa terjadi dengan sendirinya terutama jika kamar mandi tidak digunakan selama 30 menit hingga berjam-jam. Namun, kamar mandi yang digunakan sejam sekali, memang tidak akan selalu kering.

Direktur HomeWork Wahyu Achadi mengatakan setiap kamar mandi harus diupayakan menjadi ruang yang kering, untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

"Dengan kondisi kering bakteri dan virus tidak mudah berbiak," katanya kepada detikcom, Kamis (19/10/2023) dilansir dari detikProperti.

Berikut ini ada beberapa cara membuat agar kamar mandi dapat cepat kering.

Pertama pastikan kamar mandi memiliki ventilasi agar sirkulasi udara di dalam bagus. Bentuk ventilasi ini adalah jendela yang tidak tembus pandang, tetapi udara bisa masuk dan keluar atau memasang exhaust fan.

Cara kedua adalah membagi kamar mandi menjadi area basah dan kering. Area basah merupakan tempat shower atau bak mandi. Sementara area kering tempat kloset dan wastafel.

Ketiga, Wahyu menyarankan tidak perlu memasang bak mandi. Ganti dengan pancuran air (shower) sementara kloset harus dilengkapi pembilas semprot (jet washer) sehingga tidak perlu gayung atau bak penampungan air di dekatnya.

"Jet washer membuat proses berbilas menjadi lebih terarah dan cipratan air tidak keluar dari lubang kloset," sambung dia.

Selain itu, material yang digunakan untuk perangkat sanitasi juga dipilih yang mudah dibersihkan. Jangan lupa area shower dibuat lebih rendah dibandingkan area kering untuk memudahkan air mengalir dan lantai kamar mandi bisa kering dengan lebih cepat.

"Supaya air tidak menyiprat ke mana-mana bisa digunakan shower screen atau tirai yang tersedia dalam berbagai bahan seperti plastic, akrilik, hingga kaca. Shower screen ini menjadi pemisah antara area basah dan kering, jangan lupa shower screen juga perlu dibersihkan berkala supaya tidak berjamur," jelas dia.

Apabila ingin membuat area basah dan kering di kamar mandi, tidak butuh kamar mandi yang terlalu luas, ukuran 1x3 meter sudah cukup. Area kering ini bisa berukuran 1,5x1,5 m, terdiri dari kloset dan wastafel dilengkapi cermin serta rak-rak dan lemari kecil di sisi lain yang dekat dengan pintu. Sisanya untuk area basah dengan shower.

Terakhir, letakkan head shower di sudut dalam posisi diagonal termasuk tempat sabun dan sampo untuk mendapatkan area mandi (basah) yang lebih lapang dan lebih efisien.

Artikel ini telah tayang di detikProperti, baca selengkapnya di sini



Simak Video "Video Islam Tidak Mengharamkan Bernyanyi di Kamar Mandi, Tapi..."

(mjy/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork