Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menemui Ketua NasDem Sumut Iskandar membahas soal peristiwa salah tangkap. Namun Jean Calvijn irit bicara usai bertemu dengan Iskandar.
Pantauan detikSumut, Kamis (23/10/2025), pertemuan keduanya berlangsung sekitar satu jam lebih secara tertutup. Awalnya kedua direncanakan melakukan konferensi pers usai pertemuan, namun batal dan hanya sesi doorstop.
Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena dapat bertemu dengan Iskandar. Ia mengaku sudah mengucapkan permohonan maaf langsung kepada Iskandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertemuan tadi sudah sangat-sangat kekeluargaan, makasih Pak Iskandar, saya diberi kesempatan langsung tadi bertemu dengan beliau berbincang-bincang ringan terkait dengan Kota Medan dan lain-lain, saya dapat bertemu langsung dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden kemarin," kata Kombes Jean Calvijn Simanjuntak di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).
Calvijn menyebutkan jika dia dan Iskandar sepakat untuk menciptakan Kota Medan yang aman. Sehingga dapat dirasakan masyarakat Medan.
"Mudah-mudahan kita sudah sepakat bagaimana ke depannya kita bisa menciptakan Kota Medan aman dan ini dapat dirasakan oleh masyarakat warga Kota Medan," sebutnya.
Setelah itu, Jean Calvijn kemudian pamit kepada Iskandar dan meninggalkan Kantor NasDem Sumut. Dia tidak menggubris sejumlah pertanyaan wartawan terkait peristiwa salah tangkap yang dialami Iskandar. Padahal wartawan yang sudah menunggu sejak pagi.
Sebelumnya diberitakan, Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menemui Ketua NasDem Sumut Iskandar. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas soal polemik Iskandar menjadi korban salah tangkap.
Pantauan detikSumut, Kamis (23/10), terlihat Jean Calvijn tiba di Kantor NasDem Sumut pukul 10.41 WIB. Ia datang dengan seragam lengkap.
Iskandar dan Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga politikus NasDem Ricky Anthony terlihat menyambut Jean Calvijn. Setelah bertegur sapa, ketiganya bersama rombongan kemudian menuju lantai 3 tempat pertemuan berlangsung.
Hingga saat ini, pertemuan tertutup masih berlangsung. Setelah pertemuan itu, rencananya keduanya bakal melakukan konferensi pers bersama.
Sebelumnya diberitakan, Iskandar menjadi korban salah tangkap saat hendak terbang menggunakan pesawat dari Bandara Kualanamu menuju Soekarno-Hatta, Rabu (15/10) malam. Kapolda Sumut hingga Kapolrestabes Medan pun meminta maaf atas peristiwa salah tangkap itu.
Kepolisian beralasan jika mereka ingin menangkap nama yang sama dengan Iskandar. Pihak kepolisian mendapat informasi jika sosok yang terlibat judol itu ingin berangkat menggunakan pesawat Garuda Indonesia malam itu.
Namun ternyata informasi tersebut salah. Sehingga Iskandar yang merupakan Ketua NasDem Sumut menjadi korban salah tangkap dan dipaksa turun dari pesawat yang hendak terbang.
Iskandar kemudian melayangkan somasi dan meminta agar pihak terkait menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Keempat institusi itu adalah Direksi PT Garuda Indonesia, Kapolrestabes Medan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan (Kualanamu), dan Kepala Satuan Aviation Security PT Angkasa Pura Aviasi (Kualanamu).
"Tentu saja permintaan maafnya kita terima baik dari Pak Kapolrestabes dan Pak Kapolda. Tapi tetap kita mengharapkan, kita menuntut proses anggotanya yang melanggar tetap proses," ujar Iskandar kepada detikcom, Minggu (19/10).
Iskandar meminta agar sanksi tegas kepada personel yang terlibat dalam aksi salah tangkap terhadap dirinya. Dia berharap, personel itu dipecat.
"Bahkan kita minta diberikan sanksi tegas dan hukuman, bukan hanya pelanggaran prosedur. Tapi itu adalah pelanggaran berat, sanksi beratnya adalah PTDH," ujarnya.
(afb/afb)