6 Kondisi Tubuh yang Membuat Seseorang Tak Layak Donor Darah

6 Kondisi Tubuh yang Membuat Seseorang Tak Layak Donor Darah

Elmy Tasya Khairally - detikSumut
Selasa, 21 Okt 2025 20:00 WIB
Petugas PMI (kanan) memasangkan jarum suntik saat melakukan transfusi darah pendonor di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/3/2025). PMI Kota Semarang menargetkan pengumpulan sebanyak 100-200 kantong darah per hari selama Ramadhan 1446 Hijriah dengan tujuan memastikan ketersediaan stok darah tetap terjaga mengingat biasanya jumlah pendonor menurun selama bulan puasa. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
Ilustrasi kegiatan donor darah (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Medan -

Donor darah dikenal sebagai tindakan mulia yang dapat menyelamatkan banyak nyawa. Namun, tidak semua orang diperbolehkan menjadi pendonor.

Badan tampak sehat belum tentu memenuhi syarat untuk donor darah. Faktor seperti kadar hemoglobin, tekanan darah, hingga riwayat penyakit tertentu menjadi pertimbangan penting sebelum seseorang diizinkan menyumbangkan darahnya.

Proses skrining ini dilakukan agar darah yang disumbangkan benar-benar aman dan berkualitas. Ada beberapa kondisi tubuh tertentu yang membuat seseorang harus menunda atau bahkan tidak boleh sama sekali melakukan donor darah, demi menjaga keselamatan pendonor maupun penerima darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarat Donor Darah

Sebelum mengetahui siapa saja yang tidak dibolehkan untuk mendonorkan darah, ketahui apa saja persyaratan untuk donor darah. Dikutip detikHealth dari laman PMI Kota Bandung dan PMI Jakarta Barat, berikut di antaranya:

  • Sehat jasmani dan rohani
  • Usia 17-65 tahun
  • Berat badan minimal 45 kg
  • Tekanan darah: Sistole 100-70 dan diastole 70-100
  • Kadar hemoglobin 12,5% sampai dengan 17,0 g%
  • Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun).
  • Suhu tubuh 36,5-37,5 C
  • Wanita tidak sedang hamil, menstruasi, dan menyusui
  • Tidak bertato dan tindik, kecuali sudah lebih dari 6 bulan
  • Tidak pecandu alkohol dan narkotik
  • Tidur malam sebelum donasi minimal 5 jam dan tidak begadang
  • Sudah makan 3-4 jam sebelum donor darah

ADVERTISEMENT

Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah


1. Sedang Konsumsi Obat

Sebagai aturan umum, sebagian obat bebas yang dikonsumsi masih bisa membuat seseorang diterima untuk mendonorkan darah. Namun, untuk lebih jelasnya, doker akan menjelaskan kepada donor saat pemeriksaan tentang boleh atau tidaknya pendonoran saat mengonsumsi obat tertentu.

Adapun obat-obaan yang paling sering dibicarakan dalam pembatasnnya yaitu:

  • Aspirin, harus menunggu 3 hari penuh
  • Pengencer darah, tidak diizinkan mendonorkan darah
  • Insulin, bisa mendonorkan darah selama diabetes terkendali dengan baik.

2. Baru Divaksinasi

Orang yang baru menerima vaksinasi atau imunisasi mungkin diminta menunggu selama beberapa waktu sebelum memenuhi syarat donor darah. Misalnya, pada saat ini UTD PMI menyatakan bahwa donor darah bisa diterima jika seseorang divaksinasi dengan vaksin COVID-19 dengan ketentuan:

  • Hari keempat setelah vaksin 1 tanpa ada gejala KIPI
  • Hari ke delapan setelah vaksin 2 atau vaksin 3 tanpa ada gejala KIPI
  • Jika terdapat KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), donor darah sebaiknya ditunda dalam satu bulan.

3. Bepergian ke Tempat Tertentu pada Waktu yang Salah

Perjalanan bisa menghadapkan seseorang pada budaya, kebiasaan, dan penyakit yang berbeda. Beberapa penyakit tersebut bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendonorkan darah.

4. Orang yang Punya Masalah Kesehatan Terkait Darah

Orang dengan penyakit berkaitan dengan masalah darah dan pendarahan seringkali tidak dibolehkan untuk donor darah. Jadi, jika seseorang mengidap hemofilia, penyakit Von Willebrand, hemokromatosis heredier atau sickle cell trait, maka dia tidak bisa mendonorkan darah.

5. Sedang Flu atau Penyakit Lainnya yang Menyebabkan Demam

Orang yang sedang mengidap pilek atau flu saat ingin mendonorkan darah harus melakukan jadwal ulang donor selama 7 hari setelah gejala hilang. Meski pilek atau flu tidak memengaruhi darah, namun Unit Transfusi Darah (UTD) akan menolak donor darah dari orang sakit, sebagai upaya mengurangi penyebaran flu. Tak hanya flu, orang yang demam juga tidak akan diizinkan untuk mendonorkan darah.

6. Hemoglobin Rendah

Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke organ dan jaringan tubuh serta ke,bali ke paru-paru. Protein ini juga mengandung banyak zat besi.

Apabila pernah kesulitan dalam mendonorkan darah sebelumnya, sebab kadar zat besi/hemoglobin yang rendah, atasi kekurangan ini dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, terutama daging dan produk hewani. Untuk vegetarian, roti dan pasta, kacang-kacangan, kacang tanah, tahu, dan telur merupakan sumber zat besi yang baik.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads