Petugas Safety PT ASL Batam Hampir Diamuk Pekerja Pasca Kebakaran MT Federal II

Kepulauan Riau

Petugas Safety PT ASL Batam Hampir Diamuk Pekerja Pasca Kebakaran MT Federal II

Alamudin Hamapu - detikSumut
Rabu, 15 Okt 2025 14:40 WIB
Petugas Safety Officer hampir diamuk pekerja PT ASL di Batam, Kepri. (Dok. Tangkapan Layar)
Foto: Petugas Safety Officer hampir diamuk pekerja PT ASL di Batam, Kepri. (Dok. Tangkapan Layar)
Batam -

Suasana di kawasan galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memanas, pasca kebakaran kapal tanker MT Federal II pada Rabu dini hari tadi. Sejumlah pekerja yang berada di lokasi tampak emosi dan hampir mengamuk kepada petugas safety perusahaan.

Dalam video berdurasi 1 menit 56 detik yang diterima detikSumut, Rabu (15/10/2025), terlihat ratusan pekerja mengerumuni seorang Safety Officer. Beberapa di antaranya tampak berusaha memukul petugas tersebut.

Petugas safety yang mengenakan wearpack merah kemudian dievakuasi ke atas sebuah mobil pikap untuk menghindari amukan massa. Beberapa orang tampak berusaha menenangkan situasi dan menghalangi aksi pemukulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat keributan itu, bak mobil pikap turut mengalami kerusakan.

ADVERTISEMENT

Kapolresta Barelang Kombes Zaenal Arifin membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut keributan itu sudah ditangani oleh Polsek Batu Aji.

"Betul, sudah kita tangani. Kejadian tadi pagi sekitar pukul 09.00 dan barusan ditangani oleh Polsek Batu Aji," kata Zaenal, Rabu (15/10/2025).

Zaenal mengungkapkan, penyebab ratusan pekerja mengejar petugas safety itu karena diliputi emosi. Para pekerja marah setelah mengetahui kecelakaan yang menewaskan 10 orang rekan mereka dan melukai 18 lainnya.

"Karena emosi, temannya meninggal dan luka-luka akibat kecelakaan. Tapi situasi sudah kondusif saat ini," ujarnya.

Sebelumnya, kapal tanker MT Federal II yang tengah menjalani perbaikan di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Batu Aji, Batam, Kepri, dilaporkan kembali terbakar pada dini hari tadi. Akibat kejadian tersebut, sebanyak 28 pekerja menjadi korban, 10 orang di antaranya meninggal dunia dan 18 lainnya luka-luka serta masih menjalani perawatan medis.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads