Ledakan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan ramai di kota pelabuhan Guayaquil, Ekuador, menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya. Peristiwa ini terjadi seiring Ekuador tengah bergulat dengan lonjakan kekerasan terkait perdagangan narkoba Amerika Latin.
Dilansir detikNews dari kantor berita AFP, Rabu (15/10/2025), polisi mengatakan mereka masih menyelidiki penyebab ledakan pada hari Selasa (14/10) waktu setempat, yang mengguncang bisnis lokal, restoran, dan hotel di kawasan kelas menengah itu.
Seorang saksi mata, Samantha Vera mengatakan kepada AFP bahwa dia hanya "beberapa meter" dari ledakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lari karena takut terjadi hal lain. Kami kaget," kata wanita berusia 40 tahun itu.
Claudia Quimi, pemilik salon di dekat lokasi kejadian, menuturkan jendela-jendela kaca bergetar akibat "ledakan yang mengerikan."
Ekuador sudah menjadi pusat perdagangan kokain global seiring kartel dan mafia saling bertikai untuk mendapatkan kekuasaan.
Kekerasan dan kekacauan seperti ledakan hari Selasa tersebut telah meningkat di Guayaquil, di mana pembunuhan, pemerasan, perampokan, dan kejahatan lainnya meningkat seiring kota tersebut bergulat dengan lokasi pesisir utamanya yang marak dengan perdagangan narkoba dan perusahaan ilegal lainnya.
Bulan lalu, ledakan terjadi di luar sebuah penjara di Guayaquil, beberapa hari setelah kerusuhan di penjara lain yang menewaskan 13 narapidana dan seorang penjaga di bagian lain Ekuador.
Hingga Agustus tahun ini, lebih dari 5.200 kasus pembunuhan telah tercatat di Ekuador tahun ini saja, dan sekitar sepertiganya terjadi di Guayaquil, kota berpenduduk 2,8 juta jiwa dan pusat komersial negara tersebut.
(dhm/dhm)